Menteri luar negeri Qatar, Selasa (6/6) mengatakan bahwa Kuwait telah meminta emir Qatar untuk menunda pidato dan memberikan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan krisis yang meletus setelah Arab Saudi, Mesir, Bahrain, Uni Emirat Arab, Yaman dan Maladewa memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar.
Serangkaian pengumuman tersebut menuduh Qatar mendukung terorisme. Qatar telah menyangkal tuduhan itu.
Sheikh Mohammed Bin Abdulrahman Al Thani mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera bahwa Kuwait berperan penting dalam menyelesaikan krisis serupa tiga tahun lalu dengan enam negara anggota Dewan Kerjasama Teluk (GCC) lainnya.
Kantor berita pemerintah Kuwait, KUNA, melaporkan emir tersebut, Sheikh Sabah al-Ahmad al-Sabah, mendesak emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, agar “menahan diri dan tidak mengambil langkah-langkah yang akan memperburuk situasi.”
Sheikh Mohammed mengatakan kepada Al Jazeera negaranya “tidak melihat indikasi bahwa krisis itu akan meletus” dan bahwa isu tersebut mestinya bisa dibahas dalam pertemuan GCC atau KTT Amerika-Arab Islam bulan lalu.
Menteri Luar Negeri Amerika Rex Tillerson, Selasa (6/6) mengulangi pernyataannya bahwa Amerika Serikat berharap negara-negara yang terlibat dapat menggunakan dialog untuk menyelesaikan perbedaan yang menyebabkan krisis. [lt]
Read For More Qatar: Kuwait Minta Lebih Banyak Waktu untuk Atasi Krisis Diplomatik : http://ift.tt/2qXHtL0Bagikan Berita Ini
0 Response to "Qatar: Kuwait Minta Lebih Banyak Waktu untuk Atasi Krisis Diplomatik"
Posting Komentar