Setiap hari, kapal penangkap ikan asing, banyak dari China, berkeliaran di lepas pantai Afrika Barat. Mereka menangkap jutaan ikan, tangkapan yang biasa dilakukan oleh kapal lokal. Ikan tersebut kemudian dikirim ke China, Eropa, dan bahkan Amerika, memenuhi permintaan dunia akan makanan laut dan menggerakkan industri bernilai multi miliaran dolar.
Kapal-kapal asing itu menyulitkan kehidupan nelayan Afrika Barat, seperti yang dokumentasikan Ricci Shryock untuk VOA bulan lalu.
Kapal-kapal pukat asing dari Asia dan Eropa telah mengambil 300 ribu pekerjaan di Afrika Barat dan pendapatan $ 2 miliar, menurut John Hocevar, seorang ahli biologi kelautan dengan Greenpeace.
Apa yang harus dilakukan dengan masalah ini, dan kemungkinan kerusakan pada populasi ikan regional, telah mengkhawatirkan para ahli dan pejabat terkait.
Jumlah yang tepat sulit didapat, namun para ahli sepakat tidak ada satu negara pun yang memiliki kehadiran lebih besar di lepas pantai Afrika Barat daripada China.
Dalam sebuah laporan tahun 2015, Greenpeace memperkirakan, dua tahun sebelumnya, China mempunyai 426 kapal penangkap ikan di lepas Pantai Barat Afrika. Antara tahun 2000 sampai 2011, 64 persen dari tangkapan tahunan rata-rata China senilai lebih dari $ 7 miliar berasal dari daerah itu, menurut Pew Charitable Trusts.
Perikanan bukanlah bagian besar dari ekonomi China, yang mewakili kurang dari satu persen total PDB. Tapi bagi banyak orang di provinsi pesisir China, ini adalah penghidupan dan cara hidup, menurut Haibing Ma, manajer program China untuk Worldwatch Institute.
Pelaut China melakukan perjalanan ke Afrika karena persediaan ikan mereka sendiri hampir habis. "Penangkapan ikan yang berlebihan telah merusak keberlanjutan perikanan di dekat pantai China," kata Ma. [ps/al]
Read For More Penangkapan Ikan Berlebihan Oleh China Ancam Perekonomian Afrika Barat : http://ift.tt/2tkP1J9Bagikan Berita Ini
0 Response to "Penangkapan Ikan Berlebihan Oleh China Ancam Perekonomian Afrika Barat"
Posting Komentar