Sebuah roket jatuh di jantung kawasan pemerintahan dan diplomatik di Kabul, ibukota Afghanistan, beberapa jam sebelum Presiden Amerika Serikat Donald Trump dijadwalkan mengumumkan strateginya terkait perang di Afghanistan.
Menurut polisi roket itu jatuh Senin malam (21/8) di sebuah jalan di luar istana kepresidenan di dekat sebuah kawasan kantor-kantor pemerintah, kedutaan-kedutaan besar, dan markas besar koalisi militer internasional.
Ledakan itu memicu sirine peringatan di kawasan yang dijaga ketat itu tetapi tidak ada laporan mengenai jatuhnya korban.
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab, tetapi pekan lalu Taliban memperingatkan Presiden Trump untuk tidak mengirim tambahan tentara ke Afghanistan.
Kelompok-kelompok pemberontak, termasuk Taliban dan ISIS, telah melancarkan beberapa serangan yang menelan korban jiwa di seluruh Afghanistan dalam beberapa pekan terakhir ini.
Sejak pasukan NATO mengakhiri misi tempurnya di Afghanistan pada akhir tahun 2014, tentara dan polisi Afghanistan menemui kesulitan membendung Taliban yang bangkit lagi dan ISIS.
Panglima pasukan Amerika di Afghanistan, Jenderal John Nicholson, telah meminta tambahan ribuan tentara untuk membantu memerangi militan.
Sekarang ini jumlah tentara Amerika di Afghanistan adalah 8.400. Enam tahun yang lalu jumahnya 100 ribu.
Tugas tentara Amerika di Afghanistan sekarang ini adalah melatih dan menjadi penasihat tentara Afghanistan, dibantu 5.000 tentara dari negara-negara NATO lain. [ds]
Read For More Roket Jatuh di Kawasan Diplomatik Kabul : http://ift.tt/2wzcAhCBagikan Berita Ini
0 Response to "Roket Jatuh di Kawasan Diplomatik Kabul"
Posting Komentar