Pemimpin Jerman, Kanselir Angela Merkel, sedang menghadapi tentangan dari para sekutu politiknya mengenai kebijakan pintu terbukanya bagi pengungsi.
Pada 2015, Merkel mengeluarkan ucapan terkenal bahwa Jerman terbuka bagi orang yang melarikan diri dari perang dan mencari kehidupan yang lebih baik.
Sejak itu, sejuta orang pencari suaka telah diterima masuk ke Jerman.
Sekarang, partai Serikat Sosial Kristen (CSU) Bavaria, yang telah bersekutu dengan partai Demokrat Kristen pimpinan Merkel selama puluhan tahun, menghendaki Jerman menolak sebagian pengungsi di perbatasan negara itu.
CSU diperkirakan luas akan mengeluarkan ultimatum kepada Merkel hari ini agar memperketat kebijakan Jerman mengenai penerimaan migran, langkah yang dapat menjerumuskan koalisi politik mereka ke dalam krisis.
Merkel menghendaki Uni Eropa mencari solusi yang adil terhadap krisis migran pada pertemuan puncaknya bulan ini.
Uni Eropa sedang kesulitan menanggulangi banjir pengungsi besar-besaran yang datang ke kawasan itu untuk mencari kehidupan yang lebih baik.
Keadaan migran di Eropa mendapat perhatian dunia pekan lalu ketika Italia dan Malta menolak mengizinkan sebuah kapal yang memuat ratusan migran berlabuh di pelabuhan-pelabuhan mereka.
Lalu, Spanyol turun tangan dengan menerima migran tersebut.
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan “kewajiban kitalah menghindarkan bencana kemanusiaan dan menawarkan pelabuhan yang aman bagi orang-orang ini untuk memenuhi kewajiban hak azasi kemanusiaan kita.” [gp]
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pemimpin Jerman Hadapi Tentangan dalam Koalisi"
Posting Komentar