Mayoritas pemilih Amerika mengatakan, orang transgender harus diizinkan bertugas dalam militer, demikian hasil jajak pendapat nasional Quinnipiac University yang dipublikasikan hari Kamis.
Survei menunjukkan 68 persen orang transgender harus diizinkan bertugas dalam angkatan bersenjata. 27 Persen berpendapat orang transgender seharusnya tidak masuk militer.
Lebih dari seminggu lalu Presiden Donald Trump mengumumkan di Twitter bahwa militer Amerika tidak akan lagi mengizinkan orang-orang transgender bertugas dalam militer, membatalkan kebijakan mantan presiden Barrack Obama.
Menanggapi itu, komandan tertinggi militer Amerika mengatakan tidak akan ada perubahan kebijakan sampai pemerintah Trump mengeluarkan panduan resmi ke Departemen Pertahanan.
Rumah tangga militer menyetujui orang transgender yang bertugas di militer 55 banding 39 persen, menurut jajak pendapat tersebut.
Pemilih partai Republik masih merupakan satu-satunya kelompok demografis yang menolak mengizinkan orang transgender di militer. Mereka yang menolak, 60 banding 32 persen. Jajak pendapat serupa juga menunjukkan hanya 19 persen pemilih Republik mengatakan, lebih banyak menerima orang transgender akan menjadi "hal yang baik bagi negara ini."
Secara keseluruhan, 46 persen pemilih Amerika berpendapat lebih banyak menerima orang transgender akan positif.
Menurut RAND Corporation, sekitar 4.000 orang transgender saat ini bertugas dalam militer Amerika.
Poll Quinnipiac University itu menyurvei 1.125 pemilih di seluruh Amerika antara 27 Juli dan 1 Agustus melalui telepon rumah dan ponsel. [ka/al]
Read For More Survei: 68 Persen Dukung Transgender Diizinkan Masuk Militer AS : http://ift.tt/2fdrbZkBagikan Berita Ini
0 Response to "Survei: 68 Persen Dukung Transgender Diizinkan Masuk Militer AS"
Posting Komentar