Presiden AS Donald Trump menyetujui gagasan mempersenjatai guru di ruang kelas dalam pertemuan yang penuh emosi dengan pelajar dan orangtua korban penembakan di sekolah, Rabu (21/2).
Trump mengatakan, menempatkan bekas militer di semua sekolah “juga bisa mengatasi masalah itu”. Di ruang jamuan kenegaraan Gedung Putih, Trump juga mengungkapkan, “Kita akan mempelajari hal itu dengan sungguh-sungguh.”
Trump kemudian bertanya kepada hadirin: “Apakah kalian menyukai gagasan ini?”
Hanya beberapa yang mengangkat tangan. Trump kemudian bertanya siapa yang menentang dan bertambah banyak yang mengangkat tangan. Ada sekitar 40 orang yang hadir di ruang itu, umumnya pelajar, anggota keluarga dan guru yang langsung mengalami dampak penembakan di sekolah.
Baca di : Demonstrasi Meluas, Pelajar Florida akan Gelar Protes Pengendalian Senjata
Belakangan pada sebuah pertemuan yang diselenggarakan CNN dan menghadirkan para penyintas insiden penembakan maut di SMU Marjory Stoneman Douglas, Senator Marco Rubio mengatakan kepada hadirin, ia tidak menyetujui gagasan mempersenjatai guru.
Rubio juga mengatakan, undang-undang senjata yang lebih ketat tidak akan mencegah terjadinya aksi penembakan di kemudian hari, namun ia mendukung ide untuk meningkatkan batas usia minimum untuk membeli senjata api dan melarang penjualan aksesoris yang disebut bump stock yang memungkinkan sebuah senjata api menembakkan lebih banyak peluru dengan lebih cepat. [ab/lt]
Read For More Pelajar, Guru Korban Penembakan Sekolah Sampaikan Pesan Emosional ke Trump : http://ift.tt/2ok7XTCBagikan Berita Ini
0 Response to "Pelajar, Guru Korban Penembakan Sekolah Sampaikan Pesan Emosional ke Trump"
Posting Komentar