Diajukan Sebagai Tugas Akhir Mata Kuliah Penganggaran dan Pengendalian Manajemen Dosen : Enggar Kartika Cahyaning, SE, M.Acc. Wilhelmina Der...
Mata Kuliah Penganggaran dan Pengendalian Manajemen
Dosen : Enggar Kartika Cahyaning, SE, M.Acc.
Stefania Dai Suban (2021017098)
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Yogyakarta 2023
Lentera24.com -
ProfIl UMKM
Kota Yogyakarta merupakan sebuah kota yang terkenal dengan beribu-ribu usaha Mikro Kecil dan Menengah, hal ini dapat dijumpai diberbagai sudut kota. Dengan adanya usaha-usaha seperti ini tanpa disadari begitu banyak manfaat yang dirasakan dimana diantaranya seperti: menciptakan peluang usaha dan dapat membuka lapangan pekerjaan baru dengan begini para masyarakat dengan mudah mendapatkan pekerjaan. UMKM dapat menawarkan sesuatu produk yang lebih murah karena UMKM suatu usaha sederhana dimana tidak terdapat pada sebuah usaha yang berskala besar.
Salah satu UMKM yang berada di Kota Yogyakarta tepatnya di Lempuyangan Kelurahan Danurejan, yang membuka usaha UMKM nya Snack Klepon.
Ibu Ayu adalah seorang pengusaha yang memiliki kecintaan yang mendalam terhadap kuliner tradisional Indonesia. Ibu Ayu memiliki pengalaman bekerja selama beberapa tahun sebelum memutuskan untuk mewujudkan impian memiliki usaha sendiri.
Struktur UMKM
Pemilik (Pemilik): Ibu Siti Rahayu
Bertanggung jawab atas strategi bisnis, pengambilan keputusan, dan pengembangan produk.
Membuat Klepon :
Terlibat dalam proses produksi klepon, termasuk pengolahan bahan dan pembuatan varian rasa.
Visi, Misi, dan Tujuan UMKM
Visi : Menjadi produsen klepon terkemuka yang melestarikan cita rasa tradisional dengan sentuhan kreatif.
Misi : Menyajikan klepon berkualitas tinggi dengan rasa autentik, Mendukung ekonomi lokal dengan melibatkan petani lokal sebagai pemasok bahan baku. Menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap kuliner tradisional Indonesia.
Dengan terus berinovasi dan berkomitmen pada kualitas, Klepon Enak bertujuan untuk menjadi pilihan utama bagi pecinta klepon dan kontributor dalam pelestarian kuliner tradisional.
Proses Bisnis UMKM
Bentuk Usaha
Awalnya Ibu Ayu, bekerja dengan membantu kakaknya dalam usaha dalam usaha Risol dan Klepon selama 1 tahun dari 2012 sampai 2013. Pada tahun 2014 Bu Ayu memutuskan untuk membuka usahanya sendiri dengan modal awal sebesar Rp50.000.00.
Ibu Ayu memulai usaha klepon di rumahnya sendiri dengan bantuan beberapa anggota keluarga. Dia memulai dengan meriset resep tradisional keluarga dan menyempurnakannya untuk menciptakan klepon yang memiliki cita rasa khas dan istimewa.
Sejak awal usahanya, Ibu Ayu menekankan pentingnya kualitas bahan baku. Dia mendapatkan bahan baku segar dan berkualitas tinggi dengan beli langsung di pasar tradisonal Lempuyangan. Dengan bahan baku yang berkualitas mendukung ekonomi lokal tetapi juga memastikan klepon Enak memiliki rasa yang autentik dan alami.
Produk
Klepon Enak menawarkan klepon tradisional dengan variasi rasa yang unik. Produk utamanya meliputi klepon pandan, klepon cokelat, dan klepon original. Selain itu, Klepon Enak juga berinovasi dengan merilis varian musiman, seperti klepon durian atau klepon stroberi, untuk menarik minat pelanggan.
Mulai
Strategi Produk :
Inovasi Rasa: Klepon Enak terus berinovasi dengan menciptakan varian rasa baru untuk memenuhi selera pelanggan yang beragam.
Kualitas Bahan Baku: Fokus pada kualitas bahan baku segar dan berkualitas tinggi membantu menciptakan klepon yang lezat dan autentik.
Pengemasan Menarik :
Desain kemasan yang menarik dan ramah lingkungan memberikan nilai tambah pada produk dan menciptakan pengalaman positif bagi pelanggan.
Strategi Produksi :
Proses Produksi yang Terkelola: Klepon Enak memiliki tim produksi yang dibor untuk memastikan setiap klepon dibuat dengan cermat dan konsisten.
Pengawasan Kualitas: Setiap tahap produksi ditutup secara ketat untuk memastikan kualitas klepon tetap terjaga.
Strategi Pemasaran :
Media Sosial: Menggunakan platform media sosial seperti What's, Kerja sama dengan warung-warung, pasar, dan beberapa hotel: Menjalin kemitraan dengan warung, pasar dan hotel untuk menjual klepon Enak sebagai bagian dari menu mereka.
Program Loyalitas Pelanggan: Mengumumkan program loyalitas untuk memberikan insentif kepada pelanggan setia dan mendorong pembelian berulang.
Strategi Distribusi :
Penjualan Langsung di rumah : Dari rumah Klepon Enak, pelanggan dapat membeli langsung produk klepon.
Layanan Pengiriman :
Menyediakan layanan pengiriman untuk pelanggan yang ingin menikmati klepon Enak di rumah atau kantor bahkan pelanggan juga bisa datang mengambilnya sendiri.
pengukuran dan Penilaian Kinerja UMKM
Penjualan dan Pendapatan:
Pengukuran:
Total penjualan bulan lalu Rp.10.000.000,00 dan mengalami kenaikan 10% dibandingkan bulan sebelumnya. Ini menunjukkan pertumbuhan yang positif dalam penerimaan bisnis.
Penilaian :
Pencapaian target penjualan, keinginan pertumbuhan, dan efisiensi dalam meningkatkan pendapatan.
Keuntungan Bersih
Pengukuran :
Keuntungan Margin setelah perhitungan biaya produksi dan operasional. Dimana Keuntungan bersih sebesar 8% dari total pendapatan. Hal ini menandakan bahwa bisnis memiliki efisiensi dalam mengelola biaya operasional dan memperoleh keuntungan yang sehat.
Penilaian :
Menganalisis margin keuntungan dan mengidentifikasi cara untuk meningkatkannya.
Kualitas Produk
Pengukuran :
Tingkat kepuasan pelanggan dari survei umpan balik mencapai 90% menurut hasil survei penilaian bulanan:
Membeli produk klepon mempertahankan standar kualitas tinggi dan merespons umpan balik pelanggan untuk perbaikan.
Pelayanan Pelanggan
Pengukuran:
Rata-rata waktu respon kurang dari 1 jam setelah pelanggan mengirimkan pesan
penilaian: Evaluasi tingkat kepuasan pelanggan dan upaya untuk meningkatkan pelayanan.
Pengendalian Manajemen
Dalam usaha rumahan UMKM snack klepon, pengendalian manajemen dapat mengganggu agar sesuai dengan Skala dan sumber daya yang terbatas. Berikut adalah beberapa langkah pengendalian manajemen yang sederhana untuk UMKM makanan ringan klepon usaha rumahan:
Pemantauan Produksi :
Langkah Sederhana yang digunakan dengan membuat jurnal produksi harian yang mencatat jumlah klepon yang diproduksi.
Tindakan Pengendalian setiap hari, mencatat jumlah klepon yang diproduksi untuk memonitor konsistensi dan memastikan tidak ada kesalahan produksi.
Manajemen Persediaan :
Langkah Sederhana yang digunakan dengan mencatat secara manual untuk mencatat persediaan bahan baku dan produk jadi.
Tindakan Pengendalian :
Tentukan jumlah persediaan maksimum dan minimum, dan periksa stok secara berkala untuk menghindari kelebihan atau kekurangan bahan.
Pengawasan Kualitas :
Langkah Sederhana yang digunakan dengan menggunakan checklist sederhana untuk menilai kualitas klepon berdasarkan aspek-aspek tertentu, seperti rasa, tekstur, dan tampilan.
Tindakan Pengendalian dengan cara melakukan evaluasi secara berkala dengan meminta pendapat keluarga atau teman sebagai uji konsumen untuk mendapatkan umpan balik yang berguna.
Efisiensi Operasional :
Langkah Sederhana yang digunakan dengan membuat daftar tugas harian untuk memastikan setiap langkah produksi tercakup.
Tindakan Pengendalian : meluncurkan proses produksi dan mengidentifikasi cara untuk meningkatkan efisiensi, seperti mengatur waktu atau mempersingkat langkah-langkah tertentu.
Manajemen Keuangan :
Langkah Sederhana yang digunakan dengan menggunakan catatan keuangan manual atau spreadsheet untuk mencatat pemasukan dan pengeluaran. Manajemen keuangan yang cermat untuk memastikan keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran. Dan membuat anggaran yang realistis untuk mendukung operasional sehari-hari dan pengembangan bisnis.
Tindakan Pengendalian dengan merevisi anggaran secara rutin dan membandingkan hasil aktual dengan perkiraan untuk mengidentifikasi potensi masalah keuangan.
Perilaku dan Budaya Organisasi
Organisasi Perilaku:
Komunikasi :
Bu Ayu dan keluarganya terlibat dalam komunikasi yang terbuka dan jelas mengenai resep klepon, tugas masing-masing, dan target produksi. Bu Ayu memastikan bahwa setiap anggota keluarga mendapat informasi tentang setiap aspek produksi klepon. Komunikasi yang efektif antar anggota keluarga menjadi kunci keberhasilan, menghindari ketidakjelasan dan menciptakan pemahaman yang seragam.
Motivasi :
Bu Ayu menjadi sumber motivasi utama dalam usaha klepon, dengan berbagi cerita tentang kelezatan klepon buatannya dan menetapkan target produksi bulanan sebagai tantangan yang dapat dicapai bersama. Keluarga merasa termotivasi untuk mencapai standar kualitas tinggi. Motivasi internal yang kuat membantu menjaga semangat dan dedikasi anggota keluarga dalam menghasilkan klepon yang berkualitas.
Kepemimpinan :
Bu Ayu berperan sebagai pemimpin utama, memberikan Arah dan terlibat langsung dalam setiap aspek produksi klepon. Dia menunjukkan keberanian dan kerja keras sebagai contoh bagi anggota keluarga. Kepemimpinan yang bersifat langsung menciptakan keterlibatan pribadi, memotivasi keluarga, dan memperkuat identitas kepemimpinan dalam usaha klepon.
Konflik :
Meskipun usaha dilakukan tanpa karyawan, Bu Ayu dan keluarga dapat mengatasi perbedaan pendapat dengan cara terbuka dan mencari solusi bersama. Mereka menghadapi konflik dengan pendekatan yang konstruktif dan berusaha untuk mencapai kesepakatan. Penanganan konflik secara konstruktif membantu menjaga suasana kerja yang positif dan menghindari potensi hambatan dalam proses produksi.
Kerjasama dalam Tim:
Anggota keluarga berkolaborasi secara efisien, memahami peran masing-masing dalam produksi klepon, dan membantu satu sama lain ketika diperlukan. Kerja sama yang erat dalam tim keluarga menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan meningkatkan produktivitas produksi klepon.
Budaya Organisasi :
Nilai-Nilai Inti :
Nilai-nilai seperti kebersamaan, kualitas, dan kejujuran menjadi dasar budaya organisasi klepon Bu Ayu. Nilai-nilai ini membentuk fondasi bagi setiap tindakan dan keputusan, menciptakan identitas yang kuat dan terjaga
Norma-Norma :
Nilai-nilai seperti kebersamaan, kualitas, dan kejujuran menjadi dasar budaya organisasi klepon Bu Ayu. Nilai-nilai ini membentuk fondasi bagi setiap tindakan dan keputusan, menciptakan identitas yang kuat dan terjaga
Simbol dan Ritual :
Simbol klepon buatan tangan dan ritual doa sebelum memulai produksi sebagai tradisi keluarga. Simbol dan ritual ini menciptakan identitas unik dan mengkomunikasikan kestabilan nilai-nilai inti kepada pelanggan.
Struktur Organisasi :
Struktur organisasi sederhana, dengan Bu Ayu sebagai pemimpin utama dan anggota keluarga sebagai tim produksi. Struktur ini menciptakan transkripsi, komunikasi yang efisien, dan memungkinkan pengambilan keputusan yang cepat.
Keterbukaan terhadap Perubahan :
Respons terhadap tren pasar dengan menciptakan varian rasa baru sesuai dengan permintaan pelanggan. Keterbukaan terhadap perubahan menciptakan adab stabilitas, menjaga keinginan usaha, dan memenuhi ekspektasi pasar yang berubah-ubah.
Kompensasi Manajemen
Pengelolaan waktu dan Energi
Penjadwalan Kerja: Ibu Ayu mengatur waktu produksi klepon setiap hari pada jam 3 pagi jika pesanannya dibawa Rp.800.000,00 jika pesanannya lebih dari itu maka bu ayu memulainya dari jam 11:00
Manajemen Pekerjaan
Namun Ayu mengatur urutan produksi berdasarkan kebutuhan pelanggan dan jangka waktu pengantaran ke tempat pemesanannya.
Evaluasi Kinerja Pribadi
Target Pencapaian: Bu ayu mempersiapkan dan menjual klepon setidaknya 500 klepon dagangan belum jika ada pesanannya.
Kualitas Produk: Bu Ayu memastikan setiap klepon memenuhi standar rasa dan tekstur yang diinginkan.
Insentif Pribadi
Bonus Pribadi: Bu Ayu memberi bonus kepada keluarga dengan insentif atas pencapain target penjualan bulanan atau menerima peningkatan kualitas dimana yang dimaksud menerima umpan balik positif dari pelanggan
Peningkatan Keterampilan :
Bu Ayu menginvestasikan waktu dan sumber daya dalam keterampilan pengembangan untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi.
Evaluasi Diri Sendiri
Evaluasi Rutin :
Bu Ayu meninjau proses, menerima umpan balik pelanggan, dan membuat rencana perbaikan.
Peningkatan Proses:
Bu Ayu terus mencari cara untuk meningkatkan efisiensi produksi dan kualitas klepon.
Latar Belakang Masalah UMKM
Permintaan Pasar yang Fluktuatif:
Klepon rumahan menghadapi tantangan dalam menghadapi permintaan pasar, terutama jika musim atau tren makanan lokal berubah-ubah, dimana variabilitas permintaan dapat mempengaruhi perencanaan produksi dan persediaan, memerlukan strategi yang adaptif untuk menjaga konsistensi penjualan. Dengan adanya keterbatasan sumber daya juga usaha klepon rumahan mungkin dibatasi oleh keterbatasan sumber daya, seperti waktu, tenaga kerja, atau peralatan produksi yang Merujuk pada keterbatasan ini dapat membatasi kapasitas produksi dan pertumbuhan usaha, hal ini memerlukan perencanaan yang cermat untuk memaksimalkan efisiensi.
Pesaing di Pasar Lokal dengan adanya pesaing di pasar lokal dapat menjadi hambatan, terutama jika produk klepon bersaing dengan produk serupa dari usaha lain karena Perluasan strategi pemasaran atau diferensiasi produk mungkin diperlukan untuk membedakan klepon rumahan dari pesaing. Dengan diversifikasi produk klepon rumahan mungkin perlu mempertimbangkan diversifikasi produk untuk menjawab perubahan selera konsumen atau mencapai pasar yang lebih luas didukung dengan penambahan varian rasa atau produk baru dapat memperluas pangsa pasar dan memberikan momen pada usaha, untuk Pemasaran dan branding mungkin menjadi tantangan, terutama untuk usaha rumahan yang memerlukan strategi kreatif untuk meningkatkan visibilitas dimana harus adanya perluasan upaya pemasaran.
Analisis Situasi Dari UMKM
Bu Ayu menghasilkan klepon dengan variasi rasa tradisional dan inovatif dengan proses produksi klepon dilakukan secara manual dengan bahan-bahan berkualitas yang bisa diperoleh di pasar tradisional terdekat untuk layanan pengirimannya bisa diantar langsung bahkan bisa diambil langsung di rumah bu ayu.
Untuk target pasarnya adalah lokal dan lingkungan sekitar dimana mulai dari anak kecil hingga orang dewasa, bu ayu berusaha membedakan diri dengan kualitas bahan baku dan rasa klepon yang unik dari penjual atau usaha klepon yang lainya. Karena pada dasarnya begitu banyak pesaing utama yang berasal dari usaha klepon sekitar yang menawarkan variasi rasa serupa. Sehingga bu ayu terus berusaha belajar dengan menciptakan rasa yang berkualitas dan memberikan rasa yang khas dan unik atas klepon buatannya tersebut.
Harga klepon yang dimulai dari Rp.1,500,00 permika yang berisi 4 buah klepon dengan bahan yang berkualitas dengan proses olahannya yang masih manual sehingga tidak ada bahan kimia yang banyak karena bahan bakunya masih mengandung unsur alami.untuk keuntungan margin begitu cukup memadai dalam menutupi biaya produksi dan memberikan keuntungan.
Penjualan yang dilakukan oleh Bu ayu dengan menitipkan ke warung-warung dan menerima pemesanan langsung dari pelanggan biasanya dari perhotelan dan masyarakat sekitar untuk stok biasanya disesuaikan dengan pesanan maupun berapa yang di dagangkan. Dalam mempromosikan klepon tersebut bu ayu memulainya dari mulut ke mulut dan ke media sosialnya yang baru menggunakan
Ada apa
Keuangan bu Ayu stabil dengan pendapatan yang konsisten dari penjualan klepon untuk sebagian keuntungannya dialokasikan untuk perbaikan peralatan dan pembelian bahan yang berkualitas. Umpan balik pelanggan begitu rata- rata semuanya secara positif terutama yang terkait dengan rasa dan pelayanan yang personal, dan ada beberapa pelanggan yang memberikan saran sebagai masukan guna untuk meningkatkan variasi produk.
Saran Yang diintegrasikan Dengan Ajaran Tamansiswa (Trilogi Kepemimpinan-Ngarso Sung Tuladha, Ing Madyo Mangon Karso dan Tutwuri Handayani Ing Ngarsa Sung Tulada (Berpedoman pada Nilai-nilai yang Tinggi).
Saran:
Tetap konsisten dengan nilai-nilai kejujuran, kebersamaan, dan kualitas dalam produksi klepon.
Implementasi:
Pemimpin harus memberikan contoh dengan mempertahankan standar etika tinggi dalam usaha, termasuk kejujuran dalam mengolah bahan baku, kualitas produk yang konsisten, dan semangat kebersamaan di antara anggota keluarga.
Ing Madya Mangun Karsa (Bertindak dengan Tekad dan Usaha yang Kuat):
Saran: Menetapkan tujuan yang jelas untuk pengembangan usaha klepon dan komitmen untuk mencapainya.
SAYA Implementasi: Pemimpin harus memimpin dengan tekad yang kuat, menetapkan target produksi dan penjualan yang realistis, dan memotivasi keluarga untuk berusaha keras dalam mencapai tujuan tersebut.
Tut Wuri Handayani (Menjaga Tradisi dan Melayani dengan Hati):
Saran: Menjaga kualitas klepon tradisional dan memberikan pelayanan dengan hati kepada pelanggan.
Implementasi: Pemimpin harus melestarikan resep klepon tradisional, memastikan bahan-bahan yang digunakan berkualitas, dan memberikan pelayanan yang ramah dan peduli kepada pelanggan untuk membangun hubungan jangka panjang.
Selain trilogi kepemimpinan Tamansiswa, ada beberapa saran tambahan:
Keterlibatan Keluarga:
Saran: Mendorong keterlibatan dan partisipasi aktif seluruh anggota keluarga dalam usaha klepon.
Implementasi: Saling bekerja sama, menyusun jadwal produksi yang efisien, dan berkolaborasi dalam pengambilan keputusan untuk memastikan kelangsungan dan kesuksesan usaha.
Inovasi Produk:
Saran: Berinovasi dalam varian rasa atau bentuk klepon untuk menyesuaikan dengan tren pasar dan memenuhi kebutuhan pelanggan.
Implementasi: Melibatkan seluruh anggota keluarga dalam brainstorming ide baru, menguji resep, dan mengikuti perkembangan tren pasar untuk tetap menjadi pilihan pelanggan.***
Referensi
https://ift.tt/sXi3Nh4
https://ift.tt/5NVjmJp
https://ift.tt/W17SVql.***
"Snack" - Google Berita
January 03, 2024 at 07:42AM
https://ift.tt/ABDyC1c
Laporan Hasil Wawancara Usaha UMKM Usaha Snack Klepon - Lentera 24
"Snack" - Google Berita
https://ift.tt/hQ1fplW
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Laporan Hasil Wawancara Usaha UMKM Usaha Snack Klepon - Lentera 24"
Posting Komentar