Di sebuah kedai dipinggir jalan yang agak sepi, terjereng beberapa minuman dan snack. Di halaman rumah berukuran 4 x 5 meter, Mbak Sherly merintis kedai tersebut dari nol. Di depannya alat pengepres minuman, seperti pop ice dan lain lain terpampang. Disamping kirinya terdapat tempat penggorengan, yang biasa digunakan untuk menggoreng tempura dan makanan makanan sejenisnya. Di dekat samping kanannya terjereng snack" berbagai merek dengan harga yang bervariasi, dari lima ratus rupiah, seribu rupiah, hingga tiga ribu rupiah. Lalu, disekitar tempat berjualannya tersusun rapih meja dan kursi tempat anak anak dari sekitar daerah itu memesan minuman dan makanan, atau kita sebut saja anak anak tongkrongan. Yaa sudah lebih dari 10 tahun mungkin kedai mbak sherly berdiri.
"alhamdulillah... pesanan nya udah jadi, tinggal nunggu diambil sama orangnya aja" katanya sambil memasukan pesanan kedalam kantong plastik. "Mbak Ser", kata anak anak tongkrongan saat memanggil ibu dua anak itu. Mbak Sherly memang merupakan asli penduduk daerahnya, yang juga merupakan daerah saya juga, Tepatnya di Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul. Kedai milik Mbak Sherly ini adalah kedai yang sering dikunjungi anak anak dikarenakan tempatnya enak dibuat nongkrong. Saya sendiri pun sering nongkrong di kedai itu, selain tempatnya enak yang nglayanin ramah, suka becanda dan enak diajak ngobrol.
" Dulu sebelum pandemi to na, pesanan ki banyak buanget, jadi lumayan kewalahan buat ngelayani pesenan" ujarnya pas saya tanya malam itu. " Tapi sekarang yang mesan berkurang soalnya pandemi gini, tapi tetap ada yang mesan juga sih walaupun ga banyak banget" tambahnya. Memang pandemi seperti ini sangat berpengaruh terhadap warung warung, kedai, bahkan cafe, tapi ketika ada peringatan hari besar pemasukan juga lumayan besar. " Yaa kalo pandemi sih sudah biasa aja, Pas kemaren Idul Fitri pesanan juga banyak numpuk, ada yang pesen cathering, dll. Kata mbak serly sambil senyum.
Lalu mbak sherly menceritakan kedainya sebelum pandemi. " mbien ki na sedurung,e pandemi covid iki, kedai menti rame cah cah sekolah, seko esuk biasane pas istirahat seko sekolah samping iki mesti akeh sing rene" kata mbak sherly, karena memang daerah sekitar kedainya ini adalah daerah pelajar.
Tapi bukan hanya pelajar yang mendatangi kedainya ini, tetapi orang seusia kerja maupun sudah menikah sering berkunjung ke kedai mbak sherly tersebut. " nek sing mampir sih, engga mung pelajar tok, kadang mas mas, mbak mbak sing wis do kerjo yo mampir rene. Kadang sering juga sing wis ber suami istri mampir juga rene, yo arepo kui tuku maem utowo gur wedangan tok" ujar mbak sherly. Sambil membuatkan pesanan saya.
Menurut mbak Sherly, masa Pandemi tidak bisa digunakan untuk malas malasan, tetapi mencari inovasi baru untuk membuka peluang usaha untuk masa pandemi. " Tapi yo na, haruse ki pandemi ngene ki ora dinggo males malesan, rebahan ga karuan, ding ono malah nambah penyakit. Nek aku sih selain dodolan ng kedai, aku juga dodolan online karo cathering juga dinggo nambah i pemasukan."
Ucap mbak Sherly saat saya tanyai di kedainya. Sambilan kerja di masa pandemi seperti ini memang sangat berpengaruh dalam pemasukan karena selain mendapat tambahan di pemasukan, hal itu bisa menjadikan inovasi baru bagi banyak orang yang mau sambilan.
Sambilan dengan kerja online maupun berdagang secara online adalah suatu pekerjaan yang sedang di tekuni banyak orang sekarang ini, Tidak terkecuali Mbak Sherly. Selain berjualan di kedai, mbak Sherly juga berjualan online dengan mempromosikan dagangannya melalui WA ataupun Story Whatsapp. " aku jualan online kii pas seko pandemi covid iki" ujarnya. " nek sing didol sih kebanyakan masker baju baju juga, celana, aksesoris kesehatan, aksesoris masker, perabotan rumah, alat masak, dll." Tambahnya sembari memasukan beberapa masker kedalam plastik.
Walaupun Pandemi berlanjut tetapi inovasi juga berjalan, seperti yang dilakukan Mbak Sherly. "Kui masker harga eceran na, soale akeh juga sing tuku box an tapi pas isih ning kene males dibuka, dadine tuku sing eceran" kata mbak Sherly saat ditanyai di kedai. " nek masker kebanyakan sing eceran ki duckbill utowo model kn95, soale nek sing masker biasa diecer, kebanyakan do tuku sing sebox sekalian tekne hargane murah nek satu box masker biasa." Tambah mbak Sherly. Masker dengan model snack adalah cara terbaru dalam penjualan mbak sherly. Masker yang tertata rapi ditambahi dengan snack snack dengan porsi besar membuat wadah snack tersebut terlihat sangat penuh dengan masker.
VIDEO PILIHAN
"Snack" - Google Berita
June 30, 2021 at 09:09PM
https://ift.tt/2UTbage
Kedai Jajan Dengan Inovasi Masker Snack - Kompasiana.com - Kompasiana.com
"Snack" - Google Berita
https://ift.tt/2MXuD8x
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kedai Jajan Dengan Inovasi Masker Snack - Kompasiana.com - Kompasiana.com"
Posting Komentar