TEMPO.CO, Jakarta - Ramai kasus keracunan makanan berasap yang beken disebut ‘Chiki Ngebul’ di Indonesia belakangan ini rupanya pernah menjadi perhatian di negara lain. Wujud makanan yang mengeluarkan asap, bahkan sampai di dalam mulut, memang menarik untuk dicoba. Namun, ada bahaya yang siap mengintip.
Kementerian Kesehatan Israel pernah mengeluarkan peringatan mengenai konsumsi "Snack Napas Naga" pada tanggal 14 Januari 2020. Disebut napas naga, karena adanya asap yang keluar dari mulut dan hidung bagaikan hewan imajiner, naga. Sedangkan nama beken lainnya adalah "Napas Surga" atau "Puff".
“Konsumsi makanan yang diolah dengan nitrogen cair dapat menyebabkan luka bakar dingin di area yang bersentuhan dengan makanan, dan terjadinya pernapasan,” bunyi rilis tersebut. Kesulitan pernapasan terutama pada mereka yang menderita asma.
“Individu yang terluka akibat kontak dengan makanan atau produk makan yang dibuat dengan nitrogen cair, harus berkonsultasi dengan dokter mereka,” demikian arahan Kementerian Israel.
Arahan sejenis juga datang dari Food and Drug Administration (FDA). “Berhentilah membelinya untuk anak-anak Anda,” kata agen federal pada tahun 2018.
FDA memperingatkan untuk tidak membeli produk itu karena dapat menyebabkan kerusakan parah pada kulit dan organ dalam jika salah penanganan atau tertelan secara tidak sengaja karena suhu yang sangat rendah yang dapat dipertahankannya.
Selain itu, dapat terjadi kesulitan bernapas dengan menghirup uapnya, terutama di antara penderita asma. Jika segala masalah tidak cepat diatasi akan menjadi cedera yang mengancam jiwa.
Sama seperti di Indonesia, di negara lain camilan yang membuat orang seolah-olah menghirup asap telah menjadi populer di kalangan anak muda. Produk ini biasanya dijual di pameran, di kedai es krim, dan di berbagai restoran.
Walau terlihat kekinian, namun adanya suhu makanan yang sangat rendah, camilan tersebut telah menyebabkan cedera parah dalam beberapa kasus, seperti kerusakan kulit dan organ dalam yang disebabkan oleh nitrogen cair yang masih ada di dalam makanan. atau minumannya.
Camilan makanan disiapkan di tempat usaha yang dekat dengan waktu konsumsinya, dengan menambahkan nitrogen cair ke bahan makanan seperti sereal. Nitrogen cair tidak beracun; namun karena sangat dingin dapat menyebabkan kerusakan kulit yang parah dan kerusakan organ dalam.
Hingga Sabtu pagi, 7 Januari 2023, Siti Nadia Tarmizi, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, mengatakan kasus keracunan Chiki Ngebul di Indonesia masih tujuh orang. “Belum ada tambahan info. Kalau kasus masih diverifikasi dulu,” tulisnya lewat pesan singkat.
Tujuh orang anak yang dengan rentang usia 9-13 tahun seluruhnya adalah laki-laki dan berdomisili di Tasikmalaya, Jawa Barat. Memang terdengar masih ada beberapa kasus diduga sejenis di kota lain yang masih berada di Provinsi Jawa Barat.
Baca:
Ini Penyebab Keracunan Makanan dan Faktor Risikonya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
"Snack" - Google Berita
January 07, 2023 at 10:54AM
https://ift.tt/Cs6WucQ
Kasus Keracunan Makanan Chiki Ngebul, Israel dan FDA Pernah ... - MSN
"Snack" - Google Berita
https://ift.tt/R83yoDX
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kasus Keracunan Makanan Chiki Ngebul, Israel dan FDA Pernah ... - MSN"
Posting Komentar