Diplomat kawakan Ethiopia, Sahle-Work Zewde dipilih oleh anggota parlemen sebagai perempuan pertama yang menjadi presiden di negara di Afrika Timur itu.
Ia akan menggantikan Mulatu Teshome, yang mengundurkan diri dari jabatan yang lebih bersifat seremonial itu pada hari Rabu. Masa jabatan Sahle-Work dibatasi hanya dua kali enam tahun.
Sahle-Work (68 tahun) yang sebelumnya menjabat sebagai utusan khusus PBB untuk Uni Afrika, pernah menjadi Duta Besar Ethiopia untuk Perancis, Senegal dan Djibouti, dan memimpin kantor PBB di Nairobi.
Fitsum Arega, kepala staf Perdana Menteri Abiy Ahmed, menyambut terpilihnya Sahle-Work hari Kamis dalam cuitan di Twitter. “Di dalam masyarakat patriarkat seperti di Ethiopia, penunjukan seorang perempuan sebagai kepala negara bukan hanya menetapkan standar bagi masa depan tetapi juga menormalkan perempuan sebagai pengambilan keputusan dalam kehidupan publik,” cuitnya.
Ethiopia telah mengalami perubahan politik dan budaya yang pesat sejak Perdana Menteri Abiy Ahmed mulai menjabat pada April lalu. Sepuluh dari 20 anggota kabinet yang diangkat pekan lalu oleh tokoh pembaharu itu adalah perempuan, termasuk untuk jabatan menteri pertahanan, yang baru kali ini dipimpin perempuan, serta Kementerian Perdamaian yang baru dibentuk, yang bertanggungjawab atas polisi dan badan-badan intelijen dalam negeri. [uh]
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Parlemen Ethiopia Pilih Perempuan Presiden Pertama "
Posting Komentar