Kementrian luar negeri Rusia mengatakan Menlu Rusia Sergei Lavrov hari Selasa (26/12) mengatakan kepada Menlu Amerika "retorika agresif Washington" telah meningkatkan ketegangan di semenanjung Korea.
Menurut Rusia, dalam sebuah percakapan melalui telepon antara Lavrov dan Menlu Amerika Rex Tillerson, Lavrov menyebut retorika Amerika tidak bisa diterima. Dua diplomat paling senior itu juga membahas langkah lebih lanjut untuk mengatasi krisis di Suriah serta situasi di Ukraina.
Departemen Luar Negeri Amerika belum berkomentar mengenai percakapan telepon tersebut.
Korea Utara secara signifikan meningkatkan program nuklir dan misilnya tahun 2017, dan bulan lalu meluncurkan rudal balistik antar benua yang baru dikembangkan (ICBM) yang disebut Hwasong-15. Korut mengklaim rudal itu mampu membawa hulu ledak nuklir kemanapun di daratan Amerika. Uji coba itu merupakan uji coba ICBM ketiga Korea Utara tahun ini dan peluncuran rudal balistik ke 20 tahun ini.
Awal tahun ini, Presiden Amerika Donald Trump menyebut pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sebagai "Little Rocket Man", yang memicu ketegangan antara kedua negara. Amerika telah meningkatkan sanksi terhadap Korea Utara setelah serangkaian uji coba rudal itu. [my/jm]
Read For More Rusia: Retorika Agresif AS terhadap Korea Utara Picu Ketegangan : http://ift.tt/2ldf2mCBagikan Berita Ini
0 Response to "Rusia: Retorika Agresif AS terhadap Korea Utara Picu Ketegangan"
Posting Komentar