Search

Bayangan Filsafat ‘Playboy’ dalam Warisan Bisnis Hugh Hefner

Playboy Enterprises bertahan lebih lama dari pendiri majalah ikonik tersebut, namun lebih merupakan bayangan dirinya terdahulu.

Bisnis majalah Playboy milik Hugh Hefner, yang didirikan untuk merayakan ''Filsafat Playboy'' tentang kebebasan seksual, mempengaruhi kebiasaan seksual dan budaya populer selama beberapa dasawarsa. Kerajaan bisnis itu tumbuh dari situ, lalu menyusut seiring dengan berjalannya waktu. Perusahaan ini sekarang bertahan dengan sepasang telinga kelinci yang terpasang di berbagai produk di seluruh dunia

Hefner meninggal awal pekan lalu dalam usia 91 tahun.

Majalah itu sendiri, yang sirkulasinya mencapai puncaknya sebanyak 7 juta pada tahun 1970-an, sekarang lebih dilihat sebagai alat pemasaran yang mendukung operasi perizinan di jantung perusahaan modern.

"Majalah itu adalah bagian kecil dari bisnis," kata Samir Husni, direktur Magazine Innovation Center di University of Mississippi.

Majalah Playboy, yang terbit tahun 1953, masih menerbitkan edisi cetak. Namun oplah majalahnya sekarang telah turun di bawah 500.000, menurut pelacak industri Alliance for Audited Media.

Layanan gratis dari penerbitan berbasis internet yang telah mendesakindustri surat kabar dan majalah, juga turut berdampak pada buah gagasan Hefner. Pornografi dalam bentuk apapun sekarang tersedia secara gratis di online.

Laporan media dari musim semi 2016 mengatakan, Playboy ingin menjual bisnisnya senilai 500 juta dolar, lebih dari dua kali lipat harga yang dibayarkan pada tahun 2011. Perusahaan manajemen investasi biasanya mengakuisisi perusahaan bermasalah, kemudian mencoba untuk memangkas biaya, meningkatkan keuntungan dan menjualnya kembali dengan harga lebih tinggi.

Akhirnya Playboy tidak menjual bisnisnya, tetapi membuat serangkaian perubahan. CEO sekarang adalah Ben Kohn, mitra pengelola di Rizvi Traverse, pemilik sebagian besar saham Playboy.

Anak laki-laki Hefner, Cooper, 24 tahun, dipasang sebagai Chief Creative Officer pada Juli 2016. Kemudian perusahaan tersebut menjual Playboy Mansion seharga 100 juta dolar kepada Daren Metropoulos, pemilik perusahaan kue Hostess yang memproduksi kue berlabel Twinkies, Ho Hos dan Ding Dongs.

Majalah tersebut mengubah kebijakan “tidak bugil” awal tahun ini, dengan mengatakan ketelanjangan adalah bagian dari identitasnya dahulu.

Perusahaan Playboy saat ini memperoleh sebagian besar penghasilannya dari memberi lisensi pada mereknya, namanya dan telinga kelinci yang mudah dikenali dalam dasi kupu-kupu untuk segala hal mulai dari botol parfum hingga sepatu pria. Playboy ingin sekali kembali menyulap gambar pinggul dan keseksian, meninggalkan faktor yang terkait dengannya di AS. Pasar terbesarnya adalah Asia. [ps/al]

Let's block ads! (Why?)

Read For More Bayangan Filsafat ‘Playboy’ dalam Warisan Bisnis Hugh Hefner : http://ift.tt/2g35Z6a

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Bayangan Filsafat ‘Playboy’ dalam Warisan Bisnis Hugh Hefner"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.