Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo telah mengumumkan daftar tuntutan yang luas untuk kesepakatan baru dengan Iran, dan mengancam akan memberlakukan sanksi yang menghancurkan ekonomi jika Teheran tidak mengubah perilakunya.
Daftar tuntutan 12 poin itu disampaikan dalam pidato di lembaga penelitian konservatif Heritage Foundation, hari Senin (21/5). Pidato itu menjabarkan strategi pemerintahan Trump setelah menarik diri dari perjanjian nuklir Iran awal bulan ini.
Pompeo bersikeras bahwa di bawah kesepakatan baru, Iran harus meninggalkan upaya pengembangan senjata nuklir dan memberikan akses tanpa batas kepada para inspektur PBB ke situs-situs nuklir atau yang dicurigai sebagai tempat pengembangan nuklir di mana pun di negara itu. Dia mengatakan Teheran juga harus mengakhiri proliferasi rudal balistik dan menghentikan “kegiatan destabilisasi” di Timur Tengah.
Jika Iran tidak berubah arah, Amerika Serikat “akan menerapkan tekanan keuangan lebih berat yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Pompeo.
Presiden Iran Hassan Rouhani menyepelekan ancaman tersebut.
Pemerintahan Trump telah berjanji untuk menerapkan kembali sanksi yang dicabut sebagai bagian dari perjanjian nuklir 2015, yang ditandatangani oleh Iran, Amerika Serikat, Inggris, Perancis dan Jerman, serta Rusia dan China. Amerika juga telah memberlakukan sanksi-sanksi tambahan. [lt]
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menlu AS Janjikan 'Sanksi Lebih Berat' Terhadap Iran"
Posting Komentar