Belanda dan Australia, Jumat (25/5) menyatakan mereka menuntut pertanggungjawaban Rusia atas jatuhnya pesawat Malaysia Airlines nomor penerbangan 17, yang ditembak sewaktu terbang melintasi kawasan Ukraina Timur yang diamuk perang hampir empat tahun silam, menewaskan 298 penumpang di dalamnya.
Pernyataan menteri luar negeri dari kedua pihak itu muncul sehari setelah para investigator internasional mengumumkan bahwa sistem rudal yang menjatuhkan penerbangan dari Amsterdam ke Kuala Lumpur itu berasal dari sebuah unit militer yang berbasis di Rusia. Mereka menunjukkan foto-foto dan video-video dari media sosial yang melihat adanya konvoi besar-besaran peluncur roket melalui Rusia.
Menteri Luar Negeri Belanda, Stef Blok, mengatakan bahwa menyusul kesimpulan itu, pemerintah kini mengambil langkah berikutnya dengan secara resmi menuntut pertanggungjawaban Rusia.
Belanda dan Australia meminta Rusia mengikuti pembicaraan yang bertujuan mencari solusi yang adil atas penderitaan luar biasa dan kerusakan yang disebabkan oleh jatuhnya MH17, kata Blok. Langkah berikutnya kemungkinan adalah mengajukan kasus ini ke mahkamah atau organisasi internasional.
Rusia membantah terlibat dalam serangan rudal pada 17 Juli 2014 yang meledakkan pesawat Boeing 777 itu di angkasa pada ketinggian sekitar 10 ribu meter di wilayah Ukraina Timur yang dilanda perang. [uh]
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Belanda, Australia Minta Pertanggungjawaban Rusia atas Jatuhnya MH17"
Posting Komentar