Dokter-dokter di Belgia telah melakukan tindakan euthanasia (suntik mati) tiga anak-anak di bawah umur dalam waktu dua tahun terakhir, menurut laporan kepala badan pengatur euthanasia yang baru dirilis.
Laporan itu mengatakan, ketiga anak itu adalah yang pertama menjalani kematian dalam proses euthanasia sejak DPR Belgia mencabut pembatasan euthanasia berdasarkan umur.
Ini adalah peraturan yang pertama dalam hal euthanasia, yang dirumuskan sebagai “membunuh pasien yang menderita penyakit yang tidak bisa disembuhkan, atau pasien yang berada dalam keadaan koma dan tidak bisa diobati.”
Eutanasia bagi orang dewasa sudah diizinkan di Belgia sejak tahun 2002. “Tidak ada batas umur bagi penderitaan,” kata Professor Wim Distelmans, ketua komisi euthanasia .
“Sayangnya, euthanasia bagi orang-orang muda masih sangat jarang, dan kalaupun hanya ada satu orang yang membutuhkannya, adanya peraturan yang jelas akan sangat membantu,” kata Professor Distelmans.
Ketiga anak yang menjalani euthanasia itu berumur 9, 11 dan 17 tahun. Mereka menderita penyakit muscular dystrophy atau distrofi otot, tumor otak dan cystic fibrosis, penyakit keturunan yang mengakibatkan penderitanya sulit bernapas karena produksi mukosa yang berlebihan dalam paru-paru.
Kondisi ketiga anak itu telah dinyatakan sebagai terminal, atau tidak bisa diobati lagi, dan euthanasia telah disepakati dengan suara bulat oleh komite euthanasia, kata laporan itu.
Di Belgia dari bulan Januari 2016 sampai bulan Desember 2017 4,337 orang telah di-euthanasia, lebih dari separuhnya pasien penyakit kanker. (ii)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dokter di Belgia Euthanasia 3 Anak di Bawah Umur dalam 2 Tahun Terakhir"
Posting Komentar