Mantan presiden Zimbabwe Robert Mugabe mengatakan rakyat Zimbabwe tidak pernah bebas sejak kudeta militer tahun lalu yang secara de facto menggulingkannya dari pemerintahan. Belum jelas apa yang dimaksud dengan pernyataannya itu.
Mugabe secara mengejutkan menggelar konferensi pers di rumahnya di Harare, pada malam pemilihan pertama di negara itu sejak ia digulingkan dari jabatannya.
Mantan presiden itu mengatakan kudeta November lalu itu tidak perlu ada karena ia berencana mundur pada Desember. Ditambahkannya, “omong kosong” bahwa ia ingin agar istrinya Grace yang menggantikan kedudukannya.
Para analis politik mengatakan hal yang mendasari langkah militer untuk menggulingkan Mugabe adalah pemecatan Wakil Presiden Emmerson Mnangagwa, yang sangat disukai militer. Mugabe menuduh Mnangagwa sebagai pengkhianat. Langkah itu dipandang oleh banyak kalangan sebagai kesempatan bagi Mugabe untuk mengisi posisinya dengan istrinya yang sangat tidak populer di mata rakyat.
Mugabe mengatakan ia tidak akan memilih Mnangagwa dalam pemilu hari Senin (30/7).
Mnangagwa, yang saat ini menjabat sebagai presiden, akan berhadapan dengan pemimpin kelompok oposisi Nelson Chamisa dari Partai Gerakan Perubahan Demokrasi dalam pemilu ini.
Mugabe mundur dari masa jabatannya selama 37 tahun setelah dikenai tahanan rumah selama hampir satu minggu. Ia menghadapi tekanan kuat untuk mundur dari pihak militer, mantan deputinya, kelompok-kelompok veteran perang yang berpengaruh dan sejumlah besar warga Zimbabwe. [em]
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jelang Pemilu, Mugabe Gelar Konferensi Pers"
Posting Komentar