Pemerintah Trump hari Jumat (28/12) mengatakan batas emisi merkuri dari pembangkit listrik tenaga batu bara tidak diperlukan karena biaya mereka melebihi manfaatnya, memicu kemarahan kalangan pencinta lingkungan yang menilai langkah itu memihak industri batubara dengan mengorbankan kesehatan masyarakat.
Berdasar Standar Merkuri dan Racun Udara, atau MATS, yang berlaku semasa pemerintahan Barack Obama, pembangkit listrik tenaga batu bara dipaksa memasang peralatan mahal untuk mengurangi produksi merkuri, yang bisa membahayakan wanita hamil dan berisiko bagi perkembangan bayi dan anak-anak.
Sejak Agustus, Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) telah mempertimbangkan kembali pembenaran aturan itu. Koalisi utilitas listrik mendesakkan kemungkinan melonggarkan persyaratan, dengan alasan mereka telah berinvestasi dalam teknologi untuk mengurangi emisi polutan berbahaya.
Hasil kajian yang dirilis Fakultas Kesehatan Masyarakat Harvard University bulan ini menunjukkan pembangkit listrik tenaga batu bara adalah sumber utama merkuri di Amerika, hampir setengah dari emisi merkuri pada tahun 2015. Dikatakan standar itu telah secara nyata mengurangi merkuri di lingkungan dan memperbaiki kesehatan masyarakat.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan hari Jumat selama penutupan sebagian pemerintah, EPA mengatakan standar emisi aturan MATS akan tetap ada. Tetapi badan itu mengusulkan ditariknya pembenaran bagi persyaratan setelah mengkaji ulang analisis biayanya. (ka)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "EPA: Tak Perlu Batasan Emisi Merkuri Pembangkit Batubara"
Posting Komentar