Search

Perempuan Muslim Australia Pertama di DPR Bicara tentang Diskriminasi, Rasisme

Perempuan Muslim pertama yang terpilih menjadi anggota DPR Australia, berbicara tentang bagaimana rasisme dan kekerasan rumah tangga membentuk karirnya. Anne Aly yang kelahiran Mesir merilis buku autobiografi "Finding My Pace," yang menceritakan bigotry agama atau kefanatikan agama yang ia alami di sekolah dan kekerasan yang dilakukan oleh suami pertamanya.

Dari Kairo ke ibu kota Australia, Canberra, "Finding My Place" adalah kisah tentang kekerasan, keputusasaan, dan kesuksesan. Anne Aly datang ke Australia dari Mesir ketika berusia dua tahun. Ia menceritakan dengan detil bagaimana dia dirisak oleh teman sekolahnya karena ia keturunan Arab dan bagaimana dia menjadi korban kekerasan suami pertamanya.

Aly, 50 tahun, kemudian membangun karir akademis yang sukses. Ia menjadi satu dari ahli terkemuka di dunia tentang kontra-terorisme dan menjadi penasihat di PBB.

Dalam bukunya, ia memaparkan bahwa setelah satu dekade dikenal sebagai peneliti terkemuka, ia muak dengan sistem politik Australia dan ketidakmampuannya membawa perubahan. Ia pikir satu-satunya jalan untuk melakukan perubahan ada meninggalkan karir akademisnya dan memasuki politik.

Pada tahun 2016, ia terpilih untuk mewakili partai oposisi yaitu Partai Buruh.

Ia mengatakan kantornya masih menerima surat dan telepon berisi kebencian dan ancaman.

"Suatu saat seseorang menelepon dan mengatakan jika Anne Aly ingin mendapatkan rasa hormat dari warga kulit putih Australia, dia harus tutup mulut. Saya terima banyak surat berisi kebencian, begitu juga telepon, tapi telepon yang satu itu betul-betul menyakitkan, karena seperti yang saya tulis di buku saya, sepanjang hidup saya, saya mencoba menjadi orang yang saya inginkan dan bagi saya, saya adalah orang Australia," kata Aly.

Menurut statistik resmi, ada sekitar 600.000 Muslim di Australia, yaitu sekitar 2,6 persen populasi total.

Lebih dari sepertiganya lahir di Australia, sementara lainnya tiba sebagai migran dari berbagai negara, termasuk Lebanon, Turki, Bangladesh dan Fiji.

Federasi Dewan Islam Australia baru-baru ini mengatakan sentimen anti-Islam di Australia meningkat.

Laporan tentang Islamophobia atau ketakutan terhadap Islam di Australia diterbitkan tahun lalu oleh Charles Sturt University dan menyebutkan ada "sejumlah bigotry yang mengerikan" pada tingkat institusi dan individu di seluruh Australia. [dw]

Let's block ads! (Why?)

Read For More Perempuan Muslim Australia Pertama di DPR Bicara tentang Diskriminasi, Rasisme : https://ift.tt/2IQegXR

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Perempuan Muslim Australia Pertama di DPR Bicara tentang Diskriminasi, Rasisme"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.