Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan hari Minggu (25/3) ia berharap akan memotong waktu penerbangan antara Tel Aviv dan ibu kota keuangan India Mumbai, beberapa hari setelah Air India meluncurkan penerbangan berjadwal pertama menuju Israel dengan menyeberangi wilayah udara Saudi.
Penerbangan dari New Delhi mendarat di bandara Ben Gurion Tel Aviv hari Kamis yang menandakan secara halus hubungan yang membaik antara kerajaan Arab itu dan negara Yahudi tersebut.
"Apa yang telah kita lakukan di sini adalah terobosan ke pasar baru yang besar dan ini adalah perubahan yang sangat besar," kata Netanyahu dalam rapat mingguan kabinet hari Minggu.
"Sasaran yang saya harap akan dicapai adalah bahwa penerbangan berikut juga akan mencakup penerbangan langsung dari Tel Aviv ke Mumbai dalam waktu 5 jam," kata kantornya yang mengutipnya dalam Bahasa Ibrani.
Rute penerbangan maskapai nasional Israel El Al sekarang ini ke Mumbai melintasi angkasa Laut Merah untuk menghindarkan terbang di atas Arab Saudi atau Iran, penerbangan yang memakan waktu kira-kira 8 jam.
Air India berencana melakukan penerbangan tiga kali sepekan dalam kedua arah setelah Arab Saudi mencabut larangan puluhan tahun menggunakan wilayah udaranya bagi penerbangan komersial ke Israel.
Arab Saudi, seperti sebagian dunia Arab, tidak mempunyai hubungan diplomatik resmi dengan Israel. Hanya dua negara Arab, Mesir dan Yordania, yang mempunyai perjanjian perdamaian dengan Israel.
Dalam perlawatannya ke Timur Tengah bulan Mei tahun 2017, Presiden Amerika Donald Trump terbang dari Riyadh ke Tel Aviv dengan pesawat Air Force One dalam penerbangan langsung yang jarang antara kedua negara.
Arab Saudi yang dikuasai Sunni dan Israel mempunyai musuh bersama yakni Iran yang didominasi Shiah. Keduanya sedang berusaha membatasi apa yang mereka pandang sebagai pengaruh yang meluas Republik Islam itu di Timur Tengah. [gp]
Bagikan Berita Ini
0 Response to "PM Israel Harap Maskapai El Al Boleh Lintasi Wilayah Udara Saudi"
Posting Komentar