Seorang biarawati yang menimbulkan kemarahan Presiden Filipina Rodrigo Duterte karena mengikuti demonstrasi anti-pemerintah yang menyerukan persatuan dan perlawanan terhadap pelanggaran HAM, telah dipaksa meninggalkan negara itu lebih cepat.
Patricia Anne Fox dijadwalkan meninggalkan Filipina menuju Australia hari Sabtu (3/11) setelah Biro Imigrasi mengeluarkan perintah deportasi beberapa bulan lalu dan mengubah visa miliknya dari visa misionaris menjadi visa kunjungan biasa yang tenggatnya berakhir Sabtu ini.
Dalam konferensi pers, Fox yang berusia 71 tahun, meminta warga Filipina untuk tetap bersuara dan membantu perjuangan untuk memperoleh kembali lahan, rumah dan pekerjaan mereka. Fox mengatakan kepada Associated Press bahwa upaya pemberantasan narkoba yang digiatkan Presiden Duterte dan banyak menelan korban jiwa, adalah ‘’tindakan barbar’’ dan jika diijinkan kembali ia bertekad akan mengaktifkan lagi misi membantu kelompok miskin yang sudah dijalankannya selama 27 tahun ini. [em]
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Buat Duterte Marah, Biarawati Australia Dipaksa Tinggalkan Filipina"
Posting Komentar