Seorang pembelot senior Korea Utara mengatakan kepada VOA, upaya sekarang untuk memperketat sanksi ekonomi terhadap Korea Utara efektif dan lama-lama bisa mengguncang rezim Kim Jong Un.
"Sanksi ekonomi, jika berlanjut, akan menggerus cengkaman rezim Korea Utara pada kekuasaan, menciptakan lebih banyak peluang untuk aktivitas pasar dan menimbulkan berbagai macam korupsi dan kekacauan di negara ini," kata Ri Jong Ho dalam wawancara publik pertamanya sejak ia membelot akhir 2014.
Keterangan ini diberikannya menjelang pertemuan Presiden Donald Trump minggu ini dengan presiden Korea Selatan, Moon Jae-in. Pembicraan antara keduanya diduga akan berfokus pada ancaman bersama yang ditimbulkan rezim Kim dan ambisi nuklirnya.
Setelah memegang jabatan tinggi dalam berbagai lembaga sentral Partai Pekerja Korea yang berkuasa, Ri menghabiskan 30 tahun mengawasi keseluruhan produksi dan perdagangan, dan mengisi-ulang cadangan valuta asing yang sangat penting bagi rezim. Ia terakhir sekali ditempatkan di Dalian, China sebagai kepala Korea Daehung Trading Corporation, yang dikelola oleh Kantor 39, satu cabang rahasia pemerintah Korea Utara.
Menurut Departemen Keuangan AS, Kantor 39 melakukan "kegiatan ekonomi terlarang dan mengelola dana gelap dan menghasilkan pendapatan untuk pimpinan negara."
Menurut Ri, yang mengamati secara langsung upaya Korut untuk menjaga rezim tetap berdiri di tengah bencana kelaparan dan keuangan yang parah pada pertengahan 1990an, ketika Pyongyang menghadapi "tekanan yang sangat besar", yang membuatnya semakin menantang" dan berfokus pada pengembangan senjata. [ps/al]
Read For More Pembelot Senior: Sanksi Gerus Rezim Korea Utara : http://ift.tt/2t00fPPBagikan Berita Ini
0 Response to "Pembelot Senior: Sanksi Gerus Rezim Korea Utara"
Posting Komentar