Para negosiator di Kongres mengatakan bahwa mereka pada prinsipnya telah sepakat untuk mencegah penutupan kantor pemerintah federal Amerika, hanya beberapa minggu setelah penutupan selama lebih dari sebulan yang menangguhkan banyak layanan pemerintah. Di El Paso, Texas, pada Senin malam (11/2), Presiden Donald Trump mengulangi permintaannya untuk membangun tembok di perbatasan selatan, yang merupakan poin penting dalam perundingan selama ini.
Koresponden VOA Mike O'Sullivan melaporkan bahwa ketika Washington memperdebatkan imigrasi ilegal, lonjakan pencari suaka yang berada di perbatasan telah menyebabkan perbedaan pendapat tajam di Kongres dan menguras sumber daya, baik di Amerika maupun di Meksiko.
Presiden Donald Trump mengatakan yang menjadi masalah dengan imigrasi ilegal selama ini adalah kejahatan. Dia membandingkan tingkat pembunuhan di kedua sisi perbatasan di mana dia berbicara.
“Tahun ini, di Juarez terjadi 1.200 pembunuhan, dan di El Paso, yang terletak di sebelahnya, hanya beberapa meter jaraknya, terjadi 23 pembunuhan. Berapa pun jumlahnya, pembunuhan itu juga tidak baik, tetapi bandingkan 23 dengan 1.200,” kata Presiden Trump.
Dia mengatakan bahwa sebuah tembok telah melindungi El Paso, sesuatu yang telah disangkal oleh wali kota El Paso.
Presiden Trump mengatakan para penjahat termasuk di antara mereka yang melarikan diri ke utara dan hendak masuk ke wilayah Amerika, dan pemerintahannya telah mulai memaksa para pencari suaka menunggu di Meksiko sampai kasus mereka dapat disidangkan. Namun arus migran terus mengalir.
Di kawasan pantai Pasifik, 24 tempat penampungan di Tijuana, Meksiko, menampung para migran, termasuk warga Haiti yang telah tinggal di Venezuela dan melarikan diri dari kekacauan di sana. Keadaan demikian menguras sumber daya kota Meksiko, kata Hugo Castro, pekerja bantuan dari lembaga swadaya masyarakat Border Angels.
“Jika kita menggabungkan semua orang yang dideportasi, orang-orang Meksiko yang terlantar, warga Amerika Tengah dan Haiti – dan orang-orang Afrika juga berdatangan – maka sulit untuk menyediakan tempat tinggal bagi mereka semua,” kata Hugo Castro.
Permintaan Trump untuk membangun tembok telah dilaksanakan di beberapa bagian perbatasan di selatan San Diego. Dinding itu berupa penghalang yang tingginya lebih dari lima meter.
Tekae Michael, petugas Patroli Perbatasan di selatan San Diego. Mengenai dinding itu dia berpendapat, “Itu berupa dinding tembus pandang, sesuatu yang tidak banyak dimiliki oleh San Diego, sehingga memungkinkan petugas Patroli Perbatasan untuk benar-benar dapat melihat apa yang ada di sisi selatan, apa yang terjadi di sana, sehingga kami dapat lebih sadar mengenai situasinya.”
Ia mengatakan dinding baru dapat mencegah jenis pelanggaran yang terjadi pada bulan November di bagian yang belum ada dindingnya.
Di Washington, Partai Republik dan Partai Demokrat kini berusaha mencapai kompromi.
Di Tijuana dan kota-kota lainnya yang berbatasan dengan Meksiko, para pencari suaka menunggu dan berharap. [lt/ab]
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Trump Galang Pendukung, Serukan Pembangunan Dinding Perbatasan"
Posting Komentar