Komisaris Tinggi HAM PBB Michelle Bachelet telah menyerukan diselenggarakan pembicaraan untuk meredakan situasi di Venezuela, seraya menyatakan situasi di sana dapat berkembang cepat di luar kendali dengan konsekuensi yang mengerikan.
Bachelet juga meminta investigasi independen terhadap berbagai laporan bahwa pasukan keamanan Venezuela telah menewaskan 20 orang dan menahan lebih dari 350 orang dalam berbagai protes pekan ini.
Presiden Amerika Donald Trump dengan terang-terangan memperingatkan Presiden Venezuela Nicholas Maduro pada hari Kamis (24/1) bahwa “semua opsi tersedia” apabila tidak ada transisi damai menuju demokrasi di negara di Amerika Selatan itu.
Hari Rabu, presiden Venezuela yang disengketakan itu mengatakan ia mengakhiri hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat sebagai tanggapan atas pengumuman Trump bahwa Amerika secara resmi mengakui ketua parlemen nasional Juan Guaido sebagai pemimpin sementara Venezuela. Guaido menyatakan diri sebagai presiden sementara dalam suatu demonstrasi besar-besaran.
Maduro memerintahkan para diplomat Amerika untuk meninggalkan Venezuela dalam 72 jam. Namun Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo mengatakan Maduro tidak lagi memiliki kewenangan untuk mengeluarkan perintah.
Hari Kamis, 16 dari 34 negara anggota Organisasi Negara-Negara Amerika dalam suatu sidang darurat mengakui Guaido, pemimpin oposisi di Majelis Nasional, sebagai presiden sementara Venezuela.
Menteri Pompeo mendesak para anggota untuk menentang Maduro yang dianggap sebagai presiden yang tidak sah dan berjanji menyediakan bantuan kemanusiaan 20 juta dolar untuk Venezuela. [uh]
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Komisaris Tinggi HAM PBB Serukan Pembicaraan untuk Redakan Situasi di Venezuela"
Posting Komentar