Presiden AS Donald Trump dan Mitt Romney, kandidat presiden dari Partai Republik tahun yang kalah dalam Pilpres melawan Barack Obama, bertikai ketika Romney baru saja memenangkan kursi Senat di Kongres AS dan akan mulai menjabat hari Kamis (3/1).
Mitt Romney (71 tahun), mantan calon presiden Partai Republik dalam pemilihan presiden tahun 2008 dan 2012, akan diambil sumpahnya Kamis, sebagai Senator dari negara bagian Utah.
Dalam kolom opini Washington Post hari Rabu (2/1) menyatakan Trump "belum bangkit sesuai tuntutan jabatannya" selama dua tahun pertama masa kepresidenannya.
"Sangat besar pengaruh, presiden membentuk karakter umum bangsa," tulis Romney.
"Seorang presiden harus menyatukan kita dan mengilhami kita untuk untuk melakukan hal-hal yang terpuji," tambahnya.
Seorang presiden, katanya juga, harus menunjukkan kejujuran dan integritas, serta mampu memajukan wacana nasional dengan saling menghormati. Sebagai sebuah negara kita telah diberkati dengan presiden-presiden yang menyerukan kebesaran semangat Amerika. Dalam situasi negara yang begitu terpecah dan diwarnai kebencian, kepemimpinan presiden dalam kepribadian sangatlah penting. Namun sayangnya, menurut Romney, itulah kelemahan Trump yang paling mencolok.
Kata Romney dalam tulisannya lagi, ia akan mendukung kebijakan pemerintah yang diyakininya akan menguntungkan Amerika, dan akan menentang kebijakan yang tidak menguntungkan.
“Saya tidak akan memberi komentar atas tiap cuitan, tapi saya akan memberikan pendapat tentang berbagai pernyataan atau tindakan yang “memecah-belah, rasis, seksis, anti-imigran, tidak jujur ataupun mengancam berbagai lembaga demokratik di Amerika," ujarnya.
Beberapa jam setelah artikel ini dipublikasikan, Trump segera membalas melalui Twitter. Secara tersirat, ia mencela pernyataan itu dan mengolok-olok kekalahan Romney dalam pemilu presiden.
Ia juga menyamakan Romney dengan mantan Senator Arizona Jeff Flake, pengecam kerasnya dari Partai Republik, yang meninggalkan jabatannya setelah menolak untuk mencalonkan diri kembali pada pemilu tahun lalu.
Romney sempat menyebut Trump pembohong pada kampanye pemilu presiden 2016 meskipun Trump belakangan sempat mempertimbangkannya untuk posisi menteri luar negeri di pemerintahannya.
Trump mencuit ia "lebih suka jika Mitt memusatkan perhatian pada keamanan perbatasan dan banyak hal lain dimana ia bisa membantu. Saya menang besar dan ia tidak. Ia seharusnya senang untuk semua anggota Partai Republik. Jadilah anggota TIM & MENANG!"
Serangan Romney terhadap Trump juga mendapat kecaman ketua Komite Nasional Partai Republik, Ronna Romney McDaniel, yang juga keponakan dari senator baru Mitt Romney. (my)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mitt Romney Kecam Kepresidenan Trump"
Posting Komentar