Presiden Venezuela Nicolas Maduro pada hari Minggu (27/1) menolak tuntutan internasional untuk mengadakan pemilihan baru, sementara krisis politik di negaranya semakin parah beberapa hari setelah pemimpin oposisi menyatakan diri sebagai presiden sementara.
Dalam sebuah wawancara dengan CNN Turki yang ditayangkan hari Minggu, Maduro menolak ultimatum yang dilontarkan oleh sejumlah negara Eropa - untuk mengadakan pemilihan dalam waktu delapan hari atau mereka akan mengakui pemimpin oposisi berusia 35 tahun, Juan Guaido, sebagai presiden.
"Mereka harus menarik ultimatum ini. Tidak ada yang bisa memberi kami ultimatum," kata Maduro dalam wawancara yang diterjemahkan ke dalam bahasa Turki dari bahasa Spanyol.
Venezuela mengadakan pemilihan presiden pada 20 Mei 2018. Banyak pemilih memboikot dengan alasan pemilihan itu tidak bebas dan adil. Beberapa anggota oposisi juga dilarang mencalonkan diri.
Amerika Serikat hari Minggu memperingatkan akan ada "respons signifikan" terhadap siapa pun yang mengancam atau mengintimidasi Guiado atau para diplomat AS. [as]
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Nicolas Maduro Tolak Tuntutan Pemilu Baru di Venezuela"
Posting Komentar