Search

Protes Terus Bergulir, Presiden Sudan Melawat ke Mesir dan Qatar

Berbicara di Kairo hari Minggu Presiden Omar al-Bashir mengatakan aksi protes di Sudan mencoba meniru pergolakan Arab tahun 2011 yang menjatuhkan beberapa pemimpin di Timur Tengah. Ini kedua kalinya ia datang ke Kairo sejak aksi protes di negerinya meletus lebih dari sebulan lalu.

Ahmed Soliman, seorang peneliti pada Chatham House mengatakan Bashir sedang mencari dukungan mana tahu ia mulai kehilangan cengkaman pada kekuasaan.

"Pada waktu sama Sudan juga mendekati Russia guna menyeimbangkan hubungan dengan Barat mana tahu pada satu saat keadaan memburuk. Bashir senantiasa bersikap pragmatis dalam hubungan politik luar negeri dan terus berbuat sama dalam upaya mempertahankan basis dukungan yang luas bagi pemerintahannya seandainya ia kehilangan dukungan dari satu pihak," kata Soliman.

Aksi protes di Sudan bermula bulan Desember menuntut pemerintah menurunkan harga bahan bakar dan kebutuhan pokok lain. Ekonomi negara itu mulai payah dan valuta asing sulit diperoleh sejak tahun 2011 ketika Sudan Selatan memisahkan diri dan menguasai sebagian besar cadangan minyak.

Organisasi hak asasi manusia menuduh aparat keamanan membunuh dan melukai pemerotes. Amnesty International mengatakan setidaknya 40 orang tewas sejak protes bermula tetapi pemerintah mengatakan 29 orang. Peneliti Amnesty International untuk Sudan, Ahmed Elzobier mengatakan jika tidak ada penyelesian politik maka keadaan bakal bertambah buruk.

Media berita Sudan melaporkan protes semakin meluas meskipun aparat keamanan melakukan penangkapan masal dan penumpasan keras.

Bashir menuduh pihak oposisi dan berbagai kelompok bersenjata hendak mengacau negaranya dan kawasan. Ia sudah berkuasa sejak tahun 1989, menjadikannya penguasa kelima terlama di seluruh Afrika. (al)

Let's block ads! (Why?)

Read For More Protes Terus Bergulir, Presiden Sudan Melawat ke Mesir dan Qatar : http://bit.ly/2RmTZMz

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Protes Terus Bergulir, Presiden Sudan Melawat ke Mesir dan Qatar"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.