Pada hari wisuda di Gallaudet University mahasiswa mungkin tidak mendengar suara trompet tapi bisa merasakan getaran drum. Upacara wisuda itu merupakan puncak kerja keras.
Cheryl salah seorang ibu wisudawan mengatakan, “Saya di sini karena anak laki-laki saya hari ini lulus dari Gallaudet, perjalanan yang panjang tapi berhasil dilampau dan ia berhasil, jadi kami di sini merayakan kelulusannya.”
Seperti bahasa apapun, bahasa isyarat berbeda dari satu negara dengan negara lain. Karena tidak ada bahasa isyarat universal, ketika mahasiswa Iran Ardavan Guity berbicara temannya di Iran tidak paham karena ia menggunakan bahasa isyarat Amerika.
"Setiap negara punya keunikan bahasa isyarat dan budayanya sendiri bahkan ada logat dalam bahasa isyarat di sebuah negara. Ketika saya datang ke Amerika, saya belajar bahasa isyarat Amerika tapi bahasa isyarat asli saya adalah ZEI yang merupakan bahasa isyarat Iran,” tutur Ardavan.
Gallaudet University adalah satu-satunya perguruan tinggi seni liberal bagi orang tuna rungu . Lebih dari 150 tahun, Gallaudet memberi mahasiswa pendidikan bilingual dalam bahasa Inggris dan Bahasa Isyarat Amerika.
Pada upacara wisuda itu, balairung sepi kecuali musik para pemain karena semua yang harus dikatakan dikatakan dalam keheningan
Bahkan kebahagiaan dan ucapan selamat disampaikan dalam keheningan yang bersemangat.
Salah seorang wisudawan ingin membawa pengalaman kuliahnya ke negara asalnya Mesir.
"Kita bisa belajar dari contoh Gallaudet dan Amerika khususnya memperhatikan apa yang diperlukan anak-anak tuna rungu jadi kita bisa menambahkannya dalam sistem kita dan bidang-bidang lain,” ujar Hanan Aly.
Wisuda juga berarti memasuki lapangan kerja yang bisa membawa tantangan lebih besar dari biasanya bagi orang-orang tuna rungu.
“Tapi orang tuna rungu sering bekerja dua kali lebih keras untuk menunjukkan mereka bisa melakukan pekerjaan yang bisa dilakukan orang lainnya. Jika kita bandingkan Amerika dengan negara-negara lainnya, tentu negara-negara lain kurang mengakui kemampuan orang tuna rungu,” tambah Ardavan.
“Kita punya bukti bahwa orang-orang tuna rungu bisa melakukan apapun dan apa saja dan apapun yang mereka kehendaki pada tingkat pencapaian yang sangat tinggi. Kita bisa melakukan apa saja,” imbuh Hanan Aly.
Setelah kuliah dan mendapat gelar mereka dalam suasana yang cukup sunyi, ratusan wisudawan Gallaudet kini siap berprestasi di dunia kerja. [my/al]
Read For More Wisuda Universitas Gallaudet, Perguruan Tinggi Tuna Rungu Tertua di Dunia : http://ift.tt/2vOigRUBagikan Berita Ini
0 Response to "Wisuda Universitas Gallaudet, Perguruan Tinggi Tuna Rungu Tertua di Dunia"
Posting Komentar