Search

AS-Rusia Perlu Hidupkan Lagi Kerjasama untuk Cegah Proliferasi Nuklir

Amerika dan Rusia perlu menghidupkan kembali kerjasama era Perang Dingin untuk mencegah proliferasi senjata nuklir. Demikian menurut laporan dari kelompok kebijakan, Lembaga Internasional untuk Studi-studi Strategis, yang menggunakan arsip intelijen yang baru dibuka, untuk menjelaskan interaksi personal penting antara musuh-musuh Perang Dingin membantu mempertahankan Perjanjian Non-Proliferasi.

Kerjasama antara musuh-musuh Perang Dingin - yang ketika itu dipimpin oleh Presiden AS Jimmy Carter dan Sekretaris Jenderal Uni Soviet Leonid Brezhnev merupakan salah satu dari banyak contoh kerjasama AS dan Rusia untuk mencegah penyebaran senjata nuklir.

Nick Redman dari Lembaga Internasional untuk Studi Strategis mengatakan, “Hubungan pribadi benar-benar kunci untuk membangun bukan hanya perjanjian non-proliferasi, tetapi seluruh rezim non-proliferasi yang kemudian berkembang di seputarnya. Fakta bahwa ada spesialis pengawas senjata dan spesialis ilmiah di kedua pemerintah, fakta bahwa mereka bertemu secara teratur ... ini sebenarnya penting dalam membangun seluruh rezim itu. ”

Perjanjian itu memerlukan perundingan selama satu dekade di Jenewa selama tahun 1960-an. Wakil Presiden ketika itu, Lyndon Johnson menekankan komitmen AS.

"Saya harus menekankan bahwa kita akan melakukan segalanya, saya ulangi segala yang bisa dilakukan dengan martabat dan kehormatan untuk berupaya mencapai kesepakatan," tandas Johnson saat itu.

Perundingan-perundingan itu mencapai puncaknya dengan Perjanjian Non-Proliferasi 1970.

Tapi setengah abad kemudian, penulis laporan itu mengatakan hubungan antara Rusia dan Amerika lebih buruk daripada titik mana pun sejak Krisis Rudal Kuba pada Oktober 1962.

Nick Redman mengatakan, “Jadi ada kebutuhan bagi sebuah investasi guna membangun kembali kebiasaan kerja sama ini karena ancaman-ancaman sebenarnya belum hilang. Masih banyak senjata nuklir tidak seaman yang kita inginkan. Bahkan lebih banyak lagi bahan-bahan nuklir. ”

Ada kekhawatiran akan persaingan senjata, dengan Rusia mengembangkan senjata nuklir taktis dan AS memodernisasi kemampuan nuklirnya.

Perjanjian Larangan Senjata Nuklir 2017 tidak ditandatangani oleh kekuatan nuklir manapun dan menunjukkan meningkatnya perpecahan antara negara-negara yang memiliki dan tidak memiliki senjata nuklir kata Redman.

"Kecuali Amerika dan Rusia bekerja sama, masalahnya adalah negara-negara tersebut bisa dengan cepat kehilangan inisiatif yang sampai sekarang mereka pertahankan dalam lingkup proliferasi nuklir," ujar Redman.

Laporan Lembaga Internasional untuk Studi-studi Strategis itu mendesak para pembuat kebijakan baik di Amerika maupun Rusia untuk belajar dari sejarah Perang Dingin karena dunia masih menghadapi ancaman nuklir yang serius. [my]

Let's block ads! (Why?)

Read For More AS-Rusia Perlu Hidupkan Lagi Kerjasama untuk Cegah Proliferasi Nuklir : https://ift.tt/2v2BrJi

Bagikan Berita Ini

0 Response to "AS-Rusia Perlu Hidupkan Lagi Kerjasama untuk Cegah Proliferasi Nuklir"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.