
Holding BUMN pertambangan, PT Inalum, dan Freeport-McMoRan Inc telah mencapai kesepakatan awal terkait akusisi saham mayoritas PT Freeport Indonesia oleh PT Inalum, Reuters melaporkan, Kamis (12/7).
Meski sudah ada kesepakatan, nilai akusisi tersebut masih belum jelas.
Dengan kesepakatan itu, Indonesia menguasai tambang Grasberg di Papua, tambang tembaga terbesar di dunia, sekaligus menutup negosiasi alot mengenai kuasa penambangan yang sudah memakan waktu bertahun-tahun.
Agustus tahun lalu, kedua belah pihak sudah menyetujui Freeport bisa tetap menjalankan operasi tambang, tapi sebagai imbalannya menyerahkah kontrol atas tambang kepada Indonesia.
Presiden Joko Widodo mengatakan sudah ada kesepakatan awal bahwa PT Inalum akan menambah kepemilikan saham di PT Freeport Indonesia, yang menjalankan operasi tambang Grasberg, menjadi 51 persen dari sebelumnya 9,36 persen.
“Saya rasa ini sebuah lompatan. Kita akan mendapatkan pendapatan yang lebih besar dari pajak, royalti, dan dividen...jadi nilai dari sektor tambang kita bisa bermanfaat untuk semua orang,” kata Jokowi kepada para wartawan.
Jokowi mengatakan Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri Keuangan Sri Mulyani akan memberikan rincian kesepakatan tersebut hari ini.
Menteri Keuangan Sri Mulyani dijadwalkan menandatangani Head of Agreement dengan PT Freeport Indonesia pukul 4.00 WIB, hari ini, kata seorang humas kementerian.
Kepala Eksekutif Freeport-McMoRan Richard Adkersion diperkirakan juga akan menghadiri acara penandatanganan bersama dengan Kepala Eksekutif PT Inalum Budi Gunadi Sadikin.
Masih belum jelas apakah sudah ada resolusi bagaimana Freeport akan mengelola tambang dengan posisi Indonesia sebagai pemegang saham mayoritas.
Juru bicara PT Freeport Indonesia menolak untuk memberikan komentar.
Menteri BUMN Rini Soemarno bulan lalu mengatakan PT Inalum sedang menegosiasi paket akusisi saham Freeport antara "$3,5 miliar dan$4 miliar." [ft]
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Indonesia, Freeport Teken Kesepakatan Akusisi Grasberg"
Posting Komentar