Pihak berwenang di Pakistan telah memulai negosiasi dengan para pedagang dari daerah kesukuan negara itu yang berbatasan dengan Afghanistan mengenai kerusakan akibat operasi militer. Wilayah kesukuan Waziristan Utara telah menjadi pusat militansi sebelum militer Pakistan mulai membersihkan daerah itu pada tahun 2014.
Syed Ameer adalah pengusaha sukses empat tahun lalu, dengan omzet bulanan mencapai lebih dari $100.000. Sekarang, dia terlilit utang lebih dari $150.000.
Dia adalah satu dari ribuan pedagang yang harus meninggalkan toko dan bisnis mereka di Waziristan Utara dengan pemberitahuan hanya tiga hari pada tahun 2014. Saat itu militer mulai melancarkan operasi melawan militan di wilayah kesukuan Pakistan yang berbatasan dengan Afghanistan. Ketika wilayah tersebut bersih pada tahun 2016, para pedagang kembali dan mendapati semua yang mereka tinggalkan sudah hilang.
“Ketika kami sampai di sana, semua toko hilang...hanya terlihat tanah datar. Saya tidak melihat masjid, atau toko-toko. Yang saya lihat hanyalah jalan dan tanah,” kata Ameer.
Permintaan ganti rugi mereka tidak diperhatikan hingga minggu ini ketika beberapa ratus wakil mereka melakukan protes di ibukota, Islamabad.
Pihak berwenang Pakistan mengatakan karena militan juga menggunakannya, sebagian toko itu rusak dalam pertempuran dan harus diratakan.
Juru bicara militer Mayjen Asif Ghafoor mengatakan rehabilitasi penduduk setempat adalah prioritas utama, dan semua orang yang kehilangan toko di Waziristan Utara akan diberikan pengganti.
Walaupun mewawancarainya di depan kamera, VOA tidak dapat menggunakan video tersebut karena pihak militer menolak memberi apa yang direkam di kamera mereka.
Sementara itu, para pedagang menunjukkan harapan tentang jaminan yang diberikan kepada mereka oleh pihak berwenang. Mereka dijadwalkan bertemu dengan perwakilan sipil dan militer pada hari Minggu untuk memetakan jalan ke depan. [as/al]
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pakistan akan Beri Ganti Rugi Pedagang yang Terimbas Operasi Militer"
Posting Komentar