Presiden Amerika Donald Trump akan melakukan lawatan ke Inggris, yang sudah lama dinantikan, pada 13 Juli.
Namun lawatan ini adalah "kunjungan kerja,"dan bukan kunjungan kenegaraan yang lebih resmi, di mana presiden akan bertemu Ratu Elizabeth.
Pengumuman itu disampaikan pada Kamis (26/4) secara terpisah oleh Juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders, dan Kantor Perdana Menteri Inggris di Downing Street Nomor 10 .
"Ini adalah proses yang rumit dan sangat sulit" untuk mengatur lawatan Presiden Trump ke Inggris, menurut Andrew Marshall, Wakil Kepala bidang Komunikasi Dewan Atlantik.
"Kunjungan ini akan dilakukan pada waktu yang tidak tepat," di tengah ketidaksenangan atas komentar yang disampaikan oleh presiden di media sosial, termasuk kritik terhadap Wali Kota London Sadiq Khan.
Kunjungan ke Inggris yang direncanakan oleh Trump dibatalkan awal tahun ini, di mana dia pada saat itu berencana akan membuka kedutaan baru Amerika di London.
Presiden Trump sendiri mengecam gedung Kedutaan AS di London yang berbentuk kubus bernilai $1 miliar , yang dikelilingi parit-parit dan teras, karena terlalu mahal.
Kelompok-kelompok konservatif Inggris, yang mendukung Trump, sebelumnya mendesak presiden untuk menghindari lawatan ke London karena risiko "protes besar,kejahatan dan gangguan."
Organisasi - organisasi itu, dalam sebuah surat, menyarankan Trump mengunjungi"rumah leluhurnya" di Skotlandia dan kalau ada kunjungan kenegaraan resmi, dia sebaiknya menemui ratu di Istana Balmoral.
Ibu Presiden Trump lahir di Pulau Lewis, kepulauan Hebrida, dan Trump, sebagai pengusaha swasta, sering mengunjungi Skotlandia. [sp/ii]
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Presiden Trump akan Berkunjung ke Inggris"
Posting Komentar