
Meningkatnya unjuk rasa warga Iran yang memprotes kelangkaan air di pedesaan Iran tengah telah memicu kecaman di dalam negeri mengenai pengelolaan sumber daya air negara.
Kelompok HAM yang berbasis di luar negeri mengatakan demonstrasi petani di Kota Varzaneh, di Provinsi Isfahan, dimulai bulan lalu dan meningkat menjadi konfrontasi kekerasan dengan pasukan keamanan pada pekan lalu.
Aktivis Iran memasang beberapa klip video di media sosial yang menunjukkan cuplikan rekaman yang menurut mereka adalah para petani Varzaneh memprotes pemindahan air sungai setempat ke pabrik baja di provinsi tetangga, Yazd.
Salah satu klip yang menurut para aktivis dibuat Jumat (9/3) lalu, menunjukkan area tandus dengan sekelompok besar orang berhadapan dengan polisi yang berjalan kaki atau bersepeda motor. Beberapa demonstran melemparkan batu ke arah polisi, yang dikatakan narator video itu membalas dengan gas air mata dan peluru.
Kantor berita pemerintah, Mehr, mengatakan seorang anggota parlemen di Provinsi Isfahan menyalahkan pemerintah atas kekerasan itu. Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada Minggu (11/3), Mehr mengutip Hassan Kamran-Dastjer yang mengatakan di depan sidang terbuka parlemen bahwa kementerian energi Iran telah "menjarah" air dari petani Varzaneh dengan mengarahkannya ke pabrik baja dan kilang di daerah-daerah sekitarnya.
Ia mengatakan para petani telah bekerja selama berabad-abad. di lahan di sepanjang Sungai Zayandeh itu. [my/ds]
Read For More Unjuk Rasa Kelangkaan Air di Iran Picu Tuduhan Salah Kelola : http://ift.tt/2GsruckBagikan Berita Ini
0 Response to "Unjuk Rasa Kelangkaan Air di Iran Picu Tuduhan Salah Kelola "
Posting Komentar