
Pemerintah Australia mengukuhkan bahwa seorang warganya ditahan di Irak setelah muncul sebuah laporan, Rabu (18/4), yang menyebutkan seorang komandan ISIS, yang diduga mendalangi rencana meledakan sebuah pesawat yang terbang dari Sydney dan kerabatnya yang berkewarganegaraan Australia ditangkap.
Komandan Tarek Khayat, warga negara Lebanon, dan kerabatnya, Ahmed Merhi, ditahan di Irak sebelumnya tahun ini, namun penangkapan mereka dirahasiakan. Australian Broadcasting Corporation, perusahaan induk Radio Australia, mengutip sejumlah pejabat Australia yang dirahasiakan namanya, mengungkapkan, langkah itu diambil karena pertimbangan diplomasi.
Menteri Pertahanan Australia Marise Payne, mengukuhkan penahanan itu namun tidak mengungkapkan identitas orang yang ditahan.
Polisi Australia menduga Merhi menjalin komunikasi dengan kelompok ISIS di Australia yang diduga mendalangi sejumlah serangan di Sydney, termasuk penembakan yang menewaskan seorang akuntan polisi di luar kompleks markas besar polisi pada 2015.
Polisi Australia juga menuduh Khayat mengarahkan dua saudaranya yang tinggal di Sydney, Khaled dan Mahmoud Khayat, untuk meledakkan sebuah pesawat Etihad Airways yang terbang dari Sydney ke Dubai 15 Juli tahun lalu dengan 400 penumpang dan awak di dalamnya. Rencana mereka tidak terlacak pihak berwenang Australia, namun gagal terlaksana karena kekeliruan seorang pegawai urusan pendaftaran penumpang Etihad. Sebuah koper berisi bom milik tersangka pelaku teror tidak terangkut pesawat tersebut.
Merhi adalah militan ISIS asal Australia pertama yang ditangkap di Irak. (ab/uh)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Australia Kukuhkan Seorang Warganya Ditahan di Irak Terkait ISIS"
Posting Komentar