Para pakar berpendapat, pembatalan mendadak kunjungan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo ke Pyongyang mencerminkan pemerintah Trump makin prihatin dengan ketidaksediaan Korea Utara untuk melakukan denuklirisasi
Presiden Donald Trump, Jumat (24/8), membatalkan lawatan Pompeo itu, beberapa hari sebelum dimulai karena presiden menilai tidak ada kemajuan dalam pembicaraan denuklirisasi.
“Saya merasa Korea Utara tidak siap untuk melakukan apa yang perlu dan itu berupa semacam deklarasi tentang program nuklir mereka, dan tanda-tanda nyata bahwa mereka melangkah maju,” kata Christopher Hill, perunding utama dengan Korea Utara semasa pemerintahan George W. Bush.
Korea Utara diduga menuntut sebuah pengakhiran resmi perang Korea sebelum mengambil langkah-langkah denuklirisasi. Tetapi Amerika, ingin Korea Utara melakukan langkah-langkah konkret ke arah denuklirisasi. Langkah tersebut dimulai dengan deklarasi tentang senjata nuklirnya sebelum menandatangani perjanjian perdamaian resmi yang mengakhiri Perang Korea. Sebuah gencatan senjata ditandatangani pada 27 Juli 1953 oleh China, Korea Utara, dan PBB, mengakhiri pertempuran dan menetapkan DMZ, yang telah memisahkan kedua Korea. [jm]
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pembatalan Lawatan Pompeo ke Korut Tunjukkan Perbedaan Upaya Denuklirisasi"
Posting Komentar