Seorang perunding Sudan mengatakan pemimpin pemberontak Sudan Selatan Riek Machar telah memutuskan untuk menandatangani rancangan terkini kesepakatan perdamaian untuk mengakhiri perang saudara yang telah berlangsung selama lima tahun dan mengoyak negara itu.
Machar menandatangani rancangan pendahulan soal pembagian kekuasaan dengan Presiden Sudan Selatan Salva Kiir sebelumnya bulan ini di ibukota Sudan, Karthoum. Kiir kemudian menandatangani rancangan kesepakatan yang telah direvisi itu, Selasa (28/8), namun Machar menolak terkait jumlah negara bagian dan perbatasan-perbatasannya. Pemerintah Kiir mengubah jumlah negara bagian dari yang tadinya hanya 10 menjadi 32.
Namun, beberapa jam kemudian, Menlu Sudan Al-Dierdiry Ahmed mengatakan kepada wartawan, Machar mengubah keputusannya dan akan menandatangani ksdepkatan itu, Kamis, seelah perundingan intensif dengan para perunding Sudan.
Presiden Kiir dan Machar, mantan wakilnya, telah menandatangani beberapa kesepakatan perdamain sejak perang saudara pecah pada akhir tahun 2013 akibat persaingan kekuasaan antara keduanya, hanya dua tahun setelah Sudan Selatan meraih kemerdekaan darinegara tetangganya, Sudan. Semua kesepakatan perdamaian itu mengalami kegagalan, pertempuran yang terjadi mengakibatkan puluhan ribu waraga Sudan Selatan tewas dan memaksa jutaan warganya mengungsi.
Kesepakatan baru itu akan membuat Machar pulang ke tanah airnya sebagai wakil presiden pertama dari lima wakil yang yang ditunjuk untuk posisi itu di bawah pemerintahan transisi persatuan nasional. [ab/uh]
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pemimpin Pemberontak Sudan Selatan Setuju Tandatangani Kesepakatan Perdamaian"
Posting Komentar