Presiden Donald Trump pada sebuah rapat umum politik di Indiana, sekali lagi menunjukkan kekesalannya pada pejabat penegak hukum Amerika.
“Departemen Kejaksaan dan FBI kita harus mulai melakukan tugas mereka, secara benar, dan secara baik,” kata Trump pada Kamis (30/8) malam. “Rakyat marah.”
Sebelumnya di Gedung Putih presiden menyebut penyelidikan oleh penyidik khusus seputar campur tangan Rusia dalam pemilihan 2016 sebagai sebuah penyelidikan yang ilegal.
Berbicara kepada kantor berita Bloomberg, Trump mengatakan, jabatan Jaksa Agung Jeff Sessions, yang menarik dirinya dalam urusan penyelidikan itu, aman sampai paling tidak pemilihan paruh-waktu November.
Presiden berulang kali mencemoohkan Jeff Sessions, pejabat penegak hukum tertinggi di Amerika. Trump juga menyebut Session lemah karena tidak menindak apa yang oleh presiden dianggap sebagai prasangka dan sikap anti-Trump di Kejaksaan dan FBI.
FBI pada Rabu (29/8) membantah klaim Trump yang mengatakan bahwa email mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton diretas oleh China.
Trump berulang kali menyebut penyelidikan yang dipimpin oleh Robert Mueller, yang juga mantan direktur FBI, sebagai sebuah penyelidikan yang berusaha mencari-cari kesalahan dan didorong oleh motivasi politik.
Sejauh ini penyelidikan Mueller telah mengakibatkan enam orang dijatuhi hukuman. Mantan manajer kampanye Trump, Paul Manafort, pada 21 Agustus, adalah orang pertama yang dinyatakan bersalah oleh peradilan.[jm]
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Trump Ancam Kocok Ulang Pejabat Penegak Hukum"
Posting Komentar