Search

Gempa dan Tsunami di Sulteng, Korban Tewas Melonjak Jadi 832 Orang

Jumlah korban tewas akibat gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, hari Minggu (30/9) melonjak menjadi 832 orang, termasuk 11 korban di Donggala. Lebih dari 540 orang luka-luka.

Peningkatan data ini terjadi seiring mulai masuknya data dari berbagai daerah yang terkena dampak gempa, kecuali Donggala, Sigi dan Parigi Moutong yang masih sulit dihubungi karena terputusnya aliran listrik dan jalur komunikasi. Diperkirakan jumlah korban akan bertambah setelah tim SAR dapat menembus masuk ke ketiga kabupaten itu.

Koresponden VOA Yoanes Litha yang tiba di Parigi Moutong hari Sabtu (29/9) melaporkan kondisi di Parigi tidak separah di Palu dan Donggala, namun ratusan orang lebih memilih tidur di luar rumah pada malam hari karena khawatir tertimpa bangunan akibat gempa susulan yang masih terus terjadi. Hingga saat ini lebih dari 200an gempa susulan terjadi. Warga di Parigi Moutong juga berharap pemerintah dapat mengirim bantuan air bersih, BBM dan kebutuhan mendesak lain yang mulai menipis. Yoanes Litha melaporkan dibutuhkan waktu lebih dari lima jam untuk antri BBM pada hari Sabtu.

Keterbatasan BBM membuat genset untuk mengalirkan listrik tidak dapat beroperasi, demikian pula pompa air dan alat-alat komunikasi. Akses jalan dari terminal BBM Palu dan Sulawesi Barat rusak dan tertutup longsor sehingga tidak dapat dilalui. Saat ini pasokan BBM dikirim lewat Poso, Moutong, Toli-Toli dan Pare-Pare.

Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola menetapkan masa tanggap darurat bencana gempa dan tsunami selama 14 hari, terhitung sejak 28 September. Gubernur juga telah menunjuk Komandan Komando Resort Militer 132/Tadulako atau Korem 132/Tadulako sebagai komandan operasi ini.

Tim Basarnas dan SAR Gabungan saat ini masih terus melakukan pencarian korban di hotel Roa-Roa, Mall Ramayana, restauran Dunia Baru, Pantai Talise dan perumahan Balaroa dimana diperkirakan puluhan orang masih tertimbun puing-puing reruntuhan bangunan.

BNPB mengatakan ada sedikitnya 71 warga negara asing ketika gempa terjadi, sebagian besar adalah warga Thailand dan China. Seluruh warga negara asing itu telah diketahui keberadaannya, sebagian juga telah dievakuasi ke Jakarta, kecuali 3 warga negara Perancis dan 1 warga negara Malaysia yang belum diketahui keberadaannya. Kementerian Luar Negeri mengkoordinir upaya pendataan dan evakuasi warga negara asing ini.

Presiden Joko Widodo telah tiba di Palu Minggu siang dan langsung memimpin rapat terbatas di bandara, dan kemudian meninjau beberapa titik yang paling parah terkena gempa dan tsunami. [em]

Let's block ads! (Why?)

Read For More Gempa dan Tsunami di Sulteng, Korban Tewas Melonjak Jadi 832 Orang : https://ift.tt/2OV2gXA

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Gempa dan Tsunami di Sulteng, Korban Tewas Melonjak Jadi 832 Orang"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.