
Dua anak Armenia yang permohonan suakanya di Belanda telah ditolak, melarikan diri dan hingga kini tidak diketahui keberadaannya pada hari ketika otorita berwenang dijadwalkan akan mendeportasi mereka.
Juru bicara Departemen Kehakiman Belanda Maarten Molenbeek hari Sabtu (8/9) mengatakan kedua anak, yang diidentifikasi sebagai Lili dan Howick, meninggalkan rumah asuh mereka Jumat malam (7/9). Pengadilan Amsterdam pada hari yang sama telah menolak upaya terakhir untuk membatalkan deportasi keduanya.
Belanda, yang sebelumnya dikenal sebagai negara yang ramah menyambut kedatangan para migran, dalam beberapa tahun terakhir ini menerapkan kebijakan yang lebih tegas karena melonjaknya jumlah imigran yang datang. Pemerintah menilai mereka harus menerapkan aturan imigrasi yang lebih ketat, termasuk soal pemberian suaka kepada orang-orang yang melarikan diri dari perang dan aksi kekreasan di negara-negara seperti Suriah.
Namun para pendukung Lili dan Howick, juga kelompok-kelompok HAM, mengecam keras pemberlakuan aturan tegas terhadap anak-anak. Tokoh ombudsman yang independen di Jerman, Margrite Kalverboer, menuding keputusan deportasi yang diberlakukan pemerintahan Perdana Menteri Mark Rutte “melanggar hak-hak fundamental anak-anak.”
Lili dan Howick, yang berusia 12 dan 13 tahun, datang ke Belanda pada tahun 2008 bersama ibu mereka dan sempat bersekolah di negara itu. Tetapi serangkaian upaya untuk memperoleh suaka politik gagal, setelah pengadilan menyatakan bahwa Armenia adalah negara yang aman.
Ibu mereka telah dideportasi tahun lalu.
Kedua anak ini dilaporkan tidak pernah pulang ke negara itu dan tidak dapat berbahasa Armenia.
Pengacara yang mendampingi keduanya mengatakan secara psikologis ibu mereka tidak dapat merawat Lili dan Howick.
Menteri urusan Kehakiman dan Keamanan Belanda Mark Harbers membela keputusan negaranya dengan mengatakan otorita Belanda dan Armenia bekerjasama untuk memastikan dukungan dan perawatan kedua anak tersebut. Namun, ia juga mengakui bahwa ini merupakan keputusan yang sulit. [em]
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Terancam Deportasi, 2 Anak Armenia Lari dari Rumah Asuh di Belanda"
Posting Komentar