Kepada stasiun televisi Fox News, Presiden Amerika Donald Trump mengatakan, Jaksa Agung William Barr sedang mengkaji tuduhan bahwa agen-agen Ukraina memberi informasi yang merusak tentang ketua kampanye Trump saat itu, Paul Manafort, kepada tim kampanye kepresidenan Hillary Clinton.
Setelah menelepon jaringan konservatif itu Kamis (26/4) malam untuk wawancara mendadak yang panjang, Trump mengatakan kepada pemandu acara itu, Sean Hannity, tuduhan kolusi antara Ukraina dan kampanye Clinton itu "besar dan luar biasa."
Wawancara selama 45 menit itu merupakan upaya terbaru Trump dan Fox News untuk menyebar narasi bahwa agen-agen Ukraina berusaha mempengaruhi pemilihan presiden Amerika 2016 demi kepentingan Clinton.
Hannity mengeksplorasi isu itu dalam acaranya dengan seorang wartawan The Hill, media yang berbasis di Washington, yang mewawancarai Jaksa Agung Ukraina Yuriy Lutsenko. Lutsenko mengatakan kepada Hill Television pada 17 Maret bahwa ia akan meluncurkan penyelidikan atas dugaan upaya Ukraina ikut campur dalam pemilihan presiden.
Tiga hari kemudian, Trump, penonton tetap acara Hannity, menulis di Twitter, "Sementara Kolusi Rusia memudar, plot Ukraina membantu Clinton muncul." [ka]
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Wawancara TV, Trump Bahas Dugaan Ukraina Bantu Kampanye Clinton"
Posting Komentar