Sedikitnya 15 orang, termasuk enam anak-anak, tewas Jumat (27/4) malam dalam sebuah pertempuran antara pasukan keamanan Sri Lanka dan militan yang terkait dengan pemboman bunuh diri di gereja-gereja dan hotel-hotel pada Hari Paskah.
Polisi mengatakan baku tembak pecah dan tiga laki-laki menyulut ledakan yang menewaskan mereka dalam sebuah penyerbuan di sebuah rumah persembunyian di distrik Ampera.
Seorang perempuan yang luka parah dan seorang anak ditemukan dalam penyerbuan itu dan kemudian dilarikan ke rumah sakit.
Setelah kekerasan terbaru itu, Presiden Maithripala Sirisena secara resmi melarang dua kelompok ekstremis yang diduga melancarkan beberapa serangan pada Hari Paskah yang menewaskan lebih dari 250 orang. Sirisena menggunakan kewenangan daruratnya untuk melarang Jamaah Tauhid Nasional (NTJ) dan Jamathei Millathu Ibrahim (JMI).
Para pejabat keamanan mengatakan NTJ diyakini merupakan kelompok utama di balik serangan-serangan Hari Paskah itu. Para pejabat mengatakan mereka sebelumnya tidak memiliki cukup bukti untuk melarang kelompok-kelompok itu.
Juru bicara kepolisian Ruwan Gunasekara mengatakan pasukan keamanan menemukan tumpukan dinamit, seragam ISIS, pelet baja, sebuah drone, sebuah laptop, serta sebuah van yang diduga digunakan dalam serangan-serangan Hari Paskah. (vm)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pasukan Keamanan dan Militan Bentrok, 15 Tewas di Sri Lanka"
Posting Komentar