Amerika Serikat mendesak semua pihak dalam perselisihan Teluk untuk mengurangi ketegangan dan bekerja untuk melawan terorisme serta pengaruh Iran di wilayah tersebut.
"Sangat penting bahwa semua pihak meminimalkan retorika, menahan diri untuk menghindari peningkatan lebih lanjut dan bekerja menuju sebuah resolusi," kata Menteri Luar Negeri Amerika Rex Tillerson pada hari Selasa (30/1).
Pada bulan Juni 2017, Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab (UEA) dan Mesir memberlakukan sanksi terhadap Qatar, menuduhnya membiayai kelompok-kelompok ekstrimis dan bersekutu dengan Iran, seteru negara-negara Arab Teluk itu.
Qatar membantah tuduhan tersebut. Arab Saudi, Bahrain, UEA, dan Qatar adalah anggota Dewan Kerjasama Teluk atau GCC.
Tillerson dan Menteri Pertahanan Jim Mattis menjadi tuan rumah Dialog Strategis Amerika dan Qatar, dengan Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani dan Menteri Pertahanan Khalid bin Muhammad al-Attiyah di Departemen Luar Negeri.
Pembicaraan tingkat tinggi hari Selasa terjadi saat sengketa Teluk mendekati bulan kedelapan. Ketegangan telah memisahkan GCC, sebuah kelompok sekutu Amerika Serikat yang telah lama menjadi pengimbang terhadap Iran Syiah.
"GCC bersatu memperkuat keefektifan kami di banyak bidang, terutama mengenai kontraterorisme, mengalahkan ISIS dan melawan penyebaran pengaruh jahat Iran," kata Tillerson, yang menggunakan akronim untuk kelompok teror ISIS.
Pejabat Amerika mengatakan bahwa keretakan antara Qatar dan negara-negara Arab lainnya tidak mempengaruhi hubungan militer Amerika Serikat dengan Qatar, lokasi pangkalan besar militer Amerika di Timur Tengah. [sp/ii]
Read For More Menlu AS Desak Negara-negara Teluk Kurangi Ketegangan : http://ift.tt/2nmDofEBagikan Berita Ini
0 Response to "Menlu AS Desak Negara-negara Teluk Kurangi Ketegangan"
Posting Komentar