Laporan yang dihasilkan atas kerjasama sejumlah lembaga federal ini biasanya dikeluarkan pada bulan Desember, namun pemerintah Presiden Donald Trump merilisnya, Jumat (23/11), pada saat banyak warga AS menikmati liburan panjang, dan disibukkan kegiatan keluarga dan belanja.
Laporan yang disebut Evaluasi Iklim Nasional itu memprediksi bahwa Amerika Serikat akan menghadapi cuaca ekstrem dan berbagai peristiwa terkait iklim yang lebih sering karena pemanasan global, dan itu semua itu akan beresiko menimbulkan bencana yang merugikan manusia, termasuk di bidang kesehatan, pertanian dan ekonomi. Laporan tersebut bahkan menyebutkan, badai hebat yang mengakibatkan banjir, dan kemarau parah yang menimbulkan kebakaran hutan adalah contoh nyata dari prediksi mereka.
Pemerintah Trump tidak menghalangi perilisan laporan itu, dan bahkan tidak menunjukkan kekhawatiran apapun.
Seusai perilisan laporan itu, Trump mengatakan, “Saya menginginkan iklim yang baik, kita akan memilikinya, kita akan memiliki hutan yang sangat aman.”
Beberapa hari sebelumnya, Presiden Trump bahkan mengeluarkan cuitan di Twitter, yang isi seperti mengolok-ngolok konsep pemanasan global saat Amerika Serikat sedang menghadapi musim dingin. Ia menuliskan, ”Apa yang terjadi dengan Pemanasan Global?”
Banyak pihak menilai laporan itu sebagai seruan agar AS mengambil tindakan. Senator dari Partai Demokrat Amy Klobuchar dalam wawancara di acara ABC This Week mengatakan, "Laporan itu berbicara mengenai dampak yang terjadi pada kawasan-kawasan seperti dari mana saya berasal, yakni Amerika Barat Tengah, di mana kita melihat adanya kehancuran terhadap ladang-ladang palawija, Anda juga melihat adanya badai yang diakibatkan pemanasan laut, dan Anda secara jelas, melihat kebakaran hutan yang menyengsarakan. Ini tepatnya apa yang diprediksikan NASA dan militer kita selama bertahaun-tahun. Ini saatnya kita bertindak.”
Senator Klobuchar menyatakan, di bawah pemerintahan Trump, program-program pengadaan energi bersih dan pengurangan emisi kendaraan telah dibatalkan atau dipangkas. Ia juga mengatakan, Trump bahkan menarik AS dari pakta global untuk mengurangi gas rumah kaca.
Presiden mengatakan, ia tidak yakin aktivitas manusia mengakibatkan perubahan iklim, dan mengatakan memangkas emisi karbon akan merugikan ekonomi Amerika. Laporan Evaluasi Iklim Nasional memiliki bantahan: jika pemanasan global tidak terkontrol, bumi yang memanas akan menyusutkan produksi barang dan jasa dalam perekonomian AS sebesar 10 persen pada abad ini. [ab]
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Gedung Putih Abaikan Peringatan Keras Terkait Perubahan Iklim"
Posting Komentar