Kelompok e-commerce Alibaba tetap berada dalam daftar “pasar barang palsu” yang dihimpun Amerika.
Kelompok e-commerce China Alibaba terus berada dalam daftar tahunan Amerika tentang pasar-pasar yang menjual barang-barang tiruan atau palsu. Ini dikatakan oleh perusahaan-perusahaan yang mengaku tertipu, yang dikutip oleh Kantor Wakil Perdagangan Amerika.
Kantor itu mengatakan hari Kamis (25/4) bahwa situs perdagangan online Taobao.com, milik Alibaba tidak secara efektif mencegah atau menghilangkan barang-barang palsu dari situsnya.
Kantor perdagangan Amerika itu juga memasukkan Arab Saudi kedalam daftar prioritas negara yang tidak melindungi hak milik intelektual karena tidak melindungi obat-obat bermerk dari persaingan dengan obat-obat tiruan. Arab Saudi, katanya, juga terus melakukan pembajakan film-film dan pertunjukan televisi.
Termasuk dalam daftar prioritas negara yang diawasi itu tahun ini adalah Aljazair, Argentina, Chile, India, Indonesia, Kuwait, Russia, Ukraina dan Venezuela.
Kanada dan Colombia tahun ini dikeluarkan dari daftar hitam itu. Kanada tahun lalu sepakat memperbaharui peraturan perlindungan hak intelektualnya, seperti juga Colombia.
China, termasuk Hongkong, terus merupakan sumber sebagian besar barang-barang palsu yang disita oleh jawatan Bea Cukai Amerika, kata kantor perdagangan itu.
China dan Amerika, dua negara dengan perekonomian paling besar di dunia saling mengenakan tarip impor atas barang-barang yang bernilai 360 milyar dollar, karena Amerika menuduh China mencuri rahasia perdagangan, dan memaksa perusahaan Amerika untuk berbagi teknologi canggih, tapi terus memberi subsidi kepada perusahaan teknologinya sendiri.
Perundingan untuk mengakhiri sengketa ini dijadwalkan akan dilanjutkan di Beijing minggu depan. (ii)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Alibaba Bertahan dalam Daftar 'Pasar Barang Palsu' AS"
Posting Komentar