Pemimpin Oposisi Kenya: Kami Minta Rakyat agar Tak Terima Hasil Pemilu

Jalan-jalan di Nairobi yang biasanya ramai, hari Rabu sepi sementara hasil pemilu presiden hari Selasa terus masuk ke pusat penghitungan pemilu Kenya, dan kemudian diumumkan kepada publik selagi suara yang masuk dihitung.

Calon presiden koalisi oposisi, National Super Alliance (NASA), Raila Odinga, Rabu pagi mengatakan bahwa komisi pemilu seharusnya tidak mengumumkan hasil sementara tanpa verifikasi melalui formulir resmi yang seharusnya menyertai hasil suara dari TPS dan daerah pemilihan.

"Kami pada dasarnya minta agar pendukung kami untuk tidak menerima hasil ini," kata Odinga.

"Ini adalah hasil aneh, tidak hanya dalam tingkat presiden tapi juga dalam pemilihan gubernur sampai pemilihan anggota DPRD. Ini yang kami sampaikan kepada warga Kenya dan kami meminta mereka untuk tetap tenang, tetap tenang," imbuhnya.

Sebelumnya, Odinga menyampaikan pesan tweet, "Penipuan yang telah dilakukan terus-menerus oleh partai Jubilee terhadap warga Kenya telah melebihi pencurian suara dalam pemilihan yang sudah-sudah di negara ini. Kali ini kita menangkap basah mereka."

Odinga merujuk pada yang disebutnya sebagai peretasan jaringan komputer komisi pemilu.

Raphael Tuju, sekretaris jenderal partai Presiden Uhuru Kenyatta, mengatakan:

"Kami tahu bahwa ini adalah kampanye yang sangat sengit dan siapapun yang tampil sebagai pemenang, aka nada pihak yang kalah. Dan bagi yang kalah ini adalah hal yang emosional, karena besarnya emosi, uang, dan energi yang telah terlibat dalam kampanye. Tetapi kami himbau agar kita menerima hasil pemilu.”

Tuju menambahkan, “Presiden Kenyatta berkomitmen untuk menerima hasil pemilu, dan kami berharap NASA melakukan hal yang sama."

Ketua Komisi Pemilihan Umum Wafula Chebukati hari Rabu mengatakan NASA "memelintir" salah satu proses proses pemilu, yaitu transmisi hasil penghitungan suara. [my/ds]

Let's block ads! (Why?)